.

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

TANYA DOKTER

Monday 26 March 2012

tausiah

Tausiah

Bagian I:

Ass. Skdr sharing. 1 saat sy mndapati haafid&kun maen game naruto. Buat sy, ini mslh. Aplg dikasih taunya sama tamu. Sy mksh banget dah dikasih tau. Trutama dampaknya. Aih mksd hati mmbiasakan anak2 dg komputer, IT, dll. Namun kmudian kecolongan jg. Tp kmudian sy mengambil sikap ga gelisah. Sy coba menenangkan pikiran, &brsiap2 menempuh jalur shalawat&doa. Sy pikir, sy mau mengkhususkan shlwt&doa di ursn ini. 1000 shlwt sy geber. Untuk mmprkuat, sy broadcast via twitter @yusuf_mansur, ajakan bershalawat buat followers. Jumlah buat followers sy bikin 100 sj. Spy tdk mmberatkan.
Sy blg ke followers, yuk, ikutan? Sy mo bc shlwt, 100x, lalu brdoa buat anak2 sy. Yg mau ikutan, silahkan bc&doanya silahkan buat ursn msng2. Smbl tdk lupa sy menghimbau u/ mendokan jg yg lain: kwn2nya, sdr2nya, negaranya, bangsanya. Gitu. Bismillaah, sy mmulai shjlwt&doa. Sbgm keyakinan bs mengubah arah angin, menunda hujan, menggiring awan, seyakin itu sy coba hadirkan keyakinan yg sama, bhw dg shlwt&doa, anak2 sy BISA DIBUAT TIDAK DOYAN Naruto dan games sebangsanya. Subhaanallaah, mdh2an bkn bikinan syetan, sbb syetan jg mampu mmbuat doa “dikabul” lalu mmbuat qt lengah, sombong, &takabbur.
Alhamdulillaah Haafid, Kun, ga doyan lg sama sekali games tsb. &kami msh bs buka program computer for kids di rumah. Slanjutnya, sy & istri, bw shalat kalo ada apa2. Trmasuk ga kepengen makannya anak2, dibw shlwt, doa, &shlt. Jg sedekah khusus. Hati, pikiran, gerak anak, Allah jg Kuasa thd mereka. Thd matahari&bulan sj Allah sanggup, apalagi thd hati, pikiran &gerak anak2. Subhaanallaah. Sooo, jika para ortu kemudian ada kekhawatiran akan perilaku anak, baik yg baru menunjukkan gejala&atau yg udah menyimpang. Bnyk2 bcr dari hati ke hati sama Allah yg sdh menciptakan anak kita, &menitipkannya kpd kita. Sehebat2nya kita menjaga anak kita, siapa juga yg sanggup menjaganya 24 jam? Lagian, kalau kita banyak omong, anak2 cenderung melawan. (Bersambung/don’t reply).

Bagian II:

sekali lg, sehebat apapun perlindungan, penjagaan, proteksi kita thd anak kita, siapa pula yg mampu 24 jam mengawasi? Sehebat apapun kita kemudian mengajarkan anak kita, trmasuk ketika dititip ke pesantren yg notabene, 24 jam pengawasan, pun ada lengahnya, ada cacatnya sistem pengawasan dan pengajaran. Maka sebaik2nya penyempurna ikhtiar kita, ya Allah. Tuangkan di atas sajadah segala kekhawatiran kita ttg anak2 kita, dan apa yg diinginkan oleh kita untuk anak2 kita. Jgn lupa, yg adil sama anak. Perhatikan juga haknya tumbuh sbg anak, dan remaja.
Subhaanallaah. Dg demikian, entenglah hati saya, legalah perasaan saya. Manakala saya menyadari bhw Allah Maha Kuasa dan Maha Mendengar sgl keluhan kita, trmasuk ttg anak2 kita. Banyak2 minta ampun jg sama Allah, dari sgl kekurangan dan kesalahan kita sbg orang tua. Barusan tadi, barusan banget, wirda lapor, haafid susah banget ngaji. Kabur2an melulu. Wirda blg, doain Pah… Nah, ini. Cakep banget. Saya tdk diminta wirda ngejar haafidz. Sbb dipastikan anak kita lbh pintar. Akhirnya tar kesel. Kesel dua2nya. Kita kesel, anak nangis. Dan ngaji? Ga enjoy. Maka saya minta wirda ngasih tau mamahnya (istri saya), qumii, kun, dan ust arifin gurunya, agar duduk tenang baca shalawat 10-100x. Trus doa. Kemudian baru deh panggil haafidz.
Lagi2 ajaib. Haafidz seperti ada yg mbimbing. Haafidz kemudian duduk sila bergabung. Subhaanallaah…!!! Saya, kami, kagum sama Kebesaran Allah, dan kemuliaan Nabi Muhammad yg dipakaikan kemuliaan dari Allah. Yaaah, akhirnya saya brpesan kpd orang2 tua, agar bnr2 luangkan wkt u/ bersepi2 sama Allah, shalat, doa yg khusus, yg khusyu’, penuh ngeri, penuh harap, penuh iba di hadapan Allah, ttg anak2 kita. Alhamdulillaah pelajaran ini Allah yg berikan. Maaf ya, bkn tanpa ikhtiar loh. Tp lbh mementingkan bhw doa, shalat, shalawat, sedekah, adalah campuran kombinasi yg tramat penting, yg ngalahin segala metode, trutama dlm mendidik anak.

Bagian III:

Banyak bacot, banyak usaha, ga akan juga membuahkan hasil, jika lepas dari Allah. Asli. Utamanya dalam urusan yg sdg diomongkan ini, urusan anak. Saya sharing, sbb saya yakin, bnyk orang tua yg ngadepin persoalan yg sama dg kami. He he, padahal mungkin saya dan istri doangan yg ngadepin persoalan anak. Yah, sederhana, mulai dari anak males bangun, males mandi, males baca, males belajar, tidur susah, bangun susah. Shalat susah, ngaji susah. Ampe makan susah. Training ini training itu diikuti oleh ayah ibu muda, eh, anak blm sempat gede, dia udah cerai duluan, he he he. Maaf ya.
Orang2 tua zaman dulu, banyak nangisnya di hadapan Allah. Mereka banyak puasanya u/ kita. Mereka banyak shalat malamnya, banyak doanya. Mereka pun suka ngadain sedekah u/ kita, baik kita tau, maupun diem2. Kadang lsg berhasil, kadang kemudian si anak ya dpt hidayah di perjalanan sang anak. Itu asbab dari kegigihan orang bribadah dan berdoa sama Allah.
Adalah ibu aniek anggawi, ortu dari habib, fahmi, namira, yg mempesona saya. 3 anak ini subhaanallaah, begitu luar biasa kesadarannya. Seperti hatinya itu udah dibuat tunduk oleh Allah u/ kedua orang tuanya. Tanpa lelah, tanpa susah payah, tanpa macem2 teori, 3 anak ini kelar khatam Qur’an 30 juz di usia belia. Kurang dari 13th. Rahasianya ketika ditanya, semua ini ustadz, katanya, Allah yg menggerakkan. Tidak ada yg kami lakukan, nyaris, kecuali minta sama Allah. Allah kemudian yg menggerakkan hati anak2 kami dan memproteknya dari segala hal yg negatif. Kami cuma bisa minta sama Allah, doa, dan pasrah. Dan memang, saya malu. Amalannya ibu aniek anggawi dan pak anggawi asal Bali ini luar biasa. Jam 02 dinihari udah bangun untuk anak2nya. Sementara, mereka ttp berdagang. Subhaanallaah… Saya kalo ngobrol sama mereka, kenceng banget u/ duduk, munajat sama Allah, buat anak2 saya, dan santri2 yg dititipkan oleh Allah. Mungkin semua berproses. Namun satu yg kudu kita yakini, proses itu akan sampe. Akan dikabul. (Bersambung).

Bagian IV:

Saya ingin mengakhiri sharing saya, dg mengatakan, bhw kita ga usah khawatir dg kelakuan, nasib, perbuatan, anak2 kita. Pertama, mereka brproses. Dari maen, sampe belajar ttg kehidupan. Hidup mereka pun mungkin akan berwarna seperti kita, bukan hitam putih saja. Tapi ada merah, abu2, kuning, dll.
Kadang anak kita mungkin nanti akan tersesat, dsb. Kenapa kita ga usah khawatir? Dan kpn? Yakni saat saudara, saya, kita semua, sbg ayah, sbg ibu, bisa memastikan bhw kita bnr2 merapat kpd Allah. Seraya memastikan bhw makanan u/ anak2 kita adalah halal. Plus barangkali uswatun hasanah saat kita udah jadi ayah dan ibu ini.
MasyaAllah malu saya bcr ini. Malu. Tp saya hrs bcr. Agar diri saya jg insyaf. Bangun malam, shubuh berjamaah, dll., yg walopun anak kita ga liat, namun energinya nyampe. Dan satu lagi, kapan kita harus khawatir? Thd nasib anak2 kita, kelakuan anak2 kita? Yakni manakala kita mendapati diri kita ga berdoa sepenuh hati, ga bershalawat, ga shalat sunnah hajat khusus, ga tahajjud, dan ga mendoakan anak2 kita. Saat kita putus dari hubungan dg Allah, yang menciptakan anak kita dan menitipkannya, maka habislah kita, dan kemungkinan habis pula anak2 kita. Saya sering katakan kpd para walisantri di pesantren, bhw kewajiban yg begini gini, ga selesai dg sdh menyerahkan urusan pendidikan dan akhlak anak ke pesantren. Seraya saya berpesan sangat kpd pimpinan2 pesantren dan guru2 di pesantren saya khususnya, agar melakukan hal yg sama, u/ anak2 para walisantri yg dititipkan ke pundak semua pimpinan dan guru. MasyaAllah dah.
Ok, udah maghrib. Silahkan ringankan ayunan langkah ke masjid Allah. Di masjid-Nya, Allah menunggu kita mengadu. Bukan hanya ttg anak2 kita, tapi jg mengadu u/ segala urusan kita. Selamat menunaikan ibadah shalat maghrib berjamaah. Mdh2an isya bisa berjamaah, shubuh berjamaah, &seterusnya berjamaah. Doa khss, shlwtt khss, tambahin jg shlt2 sunnah khss, u/ mengawal doa2 khss qt u/ anak2 kita. Titip doa u/ saling mndoakan. (Yusuf Mansur).

yusuf mansur

Biografi Ustadz YUSUF MANSUR

Ustadz Yusuf Mansyur dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati. Ustadz kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976 ini melalui perjalanan berliku sampai menjadi ustadz terkenal seperti sekarang.

Ustadz Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah dan sangat dimanja orang tuanya. Lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di jurusan Informatika namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.
Pada tahun 1996, dia terjun di bisnis Informatika. Sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit utang yang jumlahnya miliaran. Gara-gara utang itu pula, Ustadz Yusuf merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Setelah bebas, Ustadz Yusuf kembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal dan terlilit utang lagi. Cara hidup yang keliru membawa Ustadz Yusuf kembali masuk bui pada 1998.
Saat di penjara itulah, Ustadz Yusuf menemukan hikmah tentang shodaqoh. Selepas dari penjara, Ustadz Yusuf berjualan es di terminal Kali Deres. Berkat keikhlasan sedekah pula, akhirnya bisnis Ustadz Yusuf berkembang. Tak lagi berjualan dengan termos, tapi memakai gerobak, Ia juga mulai punya anak buah.
Hidup Ustadz Yusuf mulai berubah saat ia berkenalan dengan polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya di penjara saat rindu dengan orang tua. Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa.
Ustadz Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata.
Karier Ustadz Yusuf makin mengkilap setelah bertemu dengan Yusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record dengan meluncurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Giving dan Keluarga.
Konsep sedekah pula yang membawanya masuk dunia seni peran. Melalui acara Maha Kasih yang digarap Wisata Hati bersama SinemArt, ia menyerukan keutamaan sedekah melalui tayangan yang didasarkan pada kisah nyata.
Ustadz Yusuf juga menggarap sebuah film berjudul KUN FA YAKUUN yang dibintanginya bersama Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari. Film ini merupakan proyek pamungkas dari kegiatan roadshow (ceramah keliling) berjudul sama selama Januari-April 2008.
Melalui Wisata Hati, ia menyediakan layanan SMS Kun Fayakuun untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Ia juga menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh keluarga besar Wisatahati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak penghafal Alquran melalui pendidikan gratis bagi dhuafa Pondok Pesantren Daarul Quran Wisatahati.
Meski tak sempat menuntaskan kuliah, Ustadz Yusuf bersama dua temannya mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.
Ustadz Yusuf menikah dengan Siti Maemunah dan telah dikaruniai tiga orang anak

Membeli Kesuksesan dengan Sedekah (Ust. Yusuf Mansur) Ustadz Yusuf Mansur (Bapak Sedekah)

Membeli Kesuksesan dengan Sedekah (Ust. Yusuf Mansur)

Ustadz Yusuf Mansur (Bapak Sedekah)
Ustadz Yusuf Mansur (Bapak Sedekah)
“Mengapa seseorang selalu merasa kurang secara penghasilan? Mungkin karena ia kurang sedekah!” buka Ustad Yusuf Mansur malam itu. Beliau melirik sekelilingnya. Wajah-wajah muda, dengan tatapan penuh semangat tengah duduk mengelilinginya. Mereka adalah 20 besar kontestan eliminasi Mimbar Dai TPI. Mereka tekun menyimak penuturan ustad pendiri Wisata Hati Coorporation itu. Malam itu, tanggal 12 Juli 2005, Ustad Yusuf mendapat kesempatan memberikan pembekalan atau pelatihan bagi para dai muda di Asrama Haji Pondok Gede, Bekasi. Acara yang diselenggarakan habis Isya sampai pukul 21.00 itu, berlangsung cukup seru. Dilengkapi beberapa games, salah satunya berupa simulasi dengan selembar kertas, yang mengundang tanya peserta. Banyak orang yang memiliki penghasilan besar, namun selalu merasa tidak cukup. Bahkan tidak jarang pengeluaran mereka lebih besar dari penghasilan yang didapat. Mungkin diri kita pernah merasakan demikian. Maka instropeksilah, mungkin sedekah yang kita keluarkan terlalu sedikit, sehingga berkah yang Allah berikan juga sekedarnya. Padahal dalam surat Al An’am ayat 160, Allah sudah janji akan melipatgandakan pahala sampai 10 kali lipat bagi mereka yang berbuat kebaikan. Jadi sebetulnya kita tak perlu ragu untuk menyisihkan penghasilan bagi mereka yang membutuhkan. 1 – 1 = 10, itulah ilmu sedekah. Banyak kejadian dibalik fenomena keajaiban sedekah.
Dalam kesempatan tersebut, Ustad Yusuf memaparkan beberapa kisah yang Insya Allah mampu meningkatkan keyakinan kita, bahwa Allah pasti akan meliptrgandakan pahala-Nya, bila kita sedekah. Contohlah sebuah kisah tentang seorang supir yang mengeluh karena gajinya terlalu kecil.
“Supir ini datang ke Klinik Spiritual dan Konseling Wisata Hati. Dia bilang gajinya cuma 800 ribu, padahal anaknya lima! Ia ingin gajinya jadi 1,5 juta!” ujar Ustad Yusuf sambil duduk bersila di permadani.
Dengan bijak, Ustad Yusuf mengajak supir itu mensyukuri terlebih dahulu apa yang telah didapatkannya selama ini. Kemudian ia menunjukkan surat Al An’am 160 dan surat 65 ayat 7, mengenai anjuran bagi yang kaya untuk membagi kekayaannya dan yang mampu membagi kemampuannya.
Supir itu lantas bertanya,”Kapan ayat-ayat itu dibaca dan berapa kali, Ustad?” “Nah, inilah kelemahan orang kita,” potong Ustad Yusuf sejenak, “Qur’an hanya untuk dibaca!”
Agak kesal dengan pertanyaan sang supir, Ustad Yusuf menyuruhnya segera berdiri. Kemudian ia bertanya, ”Maaf… boleh saya tanya pertanyaan yang sifatnya pribadi? ”Supir itu mengangguk. “Nggak bakal tersinggung?” Kembali supir itu mengangguk. “Bawa duit berapa di dompet?” desak Ustad Yusuf. Supir itu mengeluarkan uangnya dalam dompet, jumlahnya seratus ribu rupiah. Langsung Ustad Yusuf mengambilnya. “Nah, uang ini akan saya sedekahkan, ikhlas?”
Supir itu menggaruk-garukkan kepalanya, namun sejurus kemudian mengangguk dengan terpaksa. “Dalam tujuh hari kerja, akan ada balasan dari Allah!” “Kalau nggak, Ustad?” “Uangnya saya kembaliin!”
Mulailah sejak itu ia menghitung hari. Hari pertama tidak ada apa-apa, demikian pula hari kedua, bahkan pada hari ketiga uangnya hilang sejumlah 25 ribu rupiah. Rupanya ketika ditanya Ustad Yusuf tempo hari, sebenarnya ia bawa uang 125 ribu rupiah, namun keselip.
Pada hari keempat supir itu diminta atasannya untuk mengantar ke Jawa Tengah. Selama empat hari empat malam mereka pergi. Begitu kembali, atasannya memberikan sebuah amplop, “Ini hadiah istri kamu yang kesepian di rumah,” begitu katanya.
Ketika amplop itu dibuka, Subhanallah…. Jumlahnya 1,5 juta rupiah. Para dai muda yang menyimak cerita itu terkagum-kagum.
Kemudian ustad Yusuf bertanya, “Siapa yang belum nikah?” serentak hampir semua peserta mengacungkan tangan dengan semangat, seraya bergurau. “Nah, selain untuk memanjangkan umur, mengangkat permasalahan, sedekah juga mampu membuat orang yang belum kawin jadi kawin, dan yang udah kawin…” “Kawin lagi???” jawab beberapa peserta, kompak! Ustad Yusuf tertawa, “Yang udah kawin… makin sayang…”
Lalu mengalunlah sebuah cerita lain. Ada seorang wanita berusia 37 tahun yang belum menikah mengikuti seminarnya. Setelah mendengarkan faedah sedekah, wanita itu lantas pergi ke masjid terdekat dari rumahnya dan bertanya pada penjaga masjid itu, “Maaf, Pak… kira-kira masjid ini butuh apa? Barangkali saya bisa bantu…” “Oh, kebetulan. Kami sedang melelang lantai keramik masjid. Semeternya 150 ribu…” Wanita itu menarik sejumlah uang dari sakunya, yang berjumlah 600ribu. Tanpa pikir panjang ia membeli empat meter persegi lantai tersebut,”Mudah-mudahan hajat saya terkabul…” harapnya.
Subhanallah… Allah menunjukkan keagungan-Nya. Minggu itu juga datang empat orang melamarnya! “Itulah sedekah!”
Ustad Yusuf menantang mata peserta,”Sulit akan menjadi mudah, berat menjadi ringan… asal kita sedekah!”
Sebuah kisah unik lainnya terjadi. Suatu hari, seorang wartawan mengajak Ustad Yusuf ke Semarang, hanya untuk berpose dengan sebuah mobil Mercedez New Eyes E 200 Compresor baru. Tak ada yang istimewa dengan mobil itu kecuali harganya yang mahal, sekitar 725 juta rupiah, dan… mobil itu milik seorang tukang bubur keliling!
Loh, bagaimana bisa seorang tukang bubur punya mercy? Bisa aja kalau Allah berkehendak. Tukang bubur itu tentunya tak pernah bermimpi bisa memiliki sebuah mobil Mercedez baru. Namun kepeduliannya kepada orang tua, justru membuatnya kejatuhan bulan.
Karena orang tuanya ingin naik haji, tukang bubur itu giat sedekah. Ia sengaja menyediakan kaleng kembalian satu lagi, khusus uang yang ia sedekahkan. Yang kemudian ia tabung di sebuah bank. Ketika tabungannya itu telah mencapai 5 juta, ia mendapatkan satu poin memperebutkan sebuah mobil mercy. Dan si tukang bubur itulah yang memenangkan hadiah mobil tersebut.
Karena tak mampu membayar pajaknya sebesar 25%, seorang ustad bernama Hasan, pemilik Unisula, membantunya. Maka, jadilah mobil itu milik tukang bubur.
Kisah terakhir, tentang hutang 100juta yang lunas hanya dengan sedekah 100 ribu rupiah. Orang ini mendengarkan ceramah seorang ustad yang mengatakan, kalau sedekah itu dapat membeli penyakit, dapat membayar hutang, dan dapat menyelesaikan masalah. Teringat hutangnya sejumlah 100 juta, ia menyedekahkan uang yang ada, sebesar 100 ribu.
Dalam hatinya ia berharap hutangnya dapat cepat lunas. “Dan… Allah mengabulkan doanya secepat kilat. Begitu pulang dari pengajian, saat menyebrang jalan, orang itu tertabrak mobil dan lunaslah hutangnya!” seru Ustad Yusuf berapi-api.
Semua peserta melongo kemudian tertawa. Hampir semua menebak orang itu meninggal, sehingga si pemilik piutang mengikhlaskan hutangnya.
“Nggak!” koreksi Ustad Yusuf cepat, “Dia cuma pingsan. Kebetulan yang nabrak orang kaya. Selain dibawa ke rumah sakit, dia juga melunasi hutangnya!”
Itulah… Allah punya cara tersendiri untuk menolong hamba-Nya. Selain memberikan materi tentang sedekah, Ustad muda berkulit putih ini juga memberikan masukan dan saran tentang bagaimana tampil yang baik di hadapan audience (baik di televisi ataupun di ruangan), di antaranya mengajarkan teknik memotong materi (untuk commercial break) yang baik, sehingga pemirsa televisi enggan mengganti saluran dan tetap menunggu sampai iklan berakhir, lalu cara melibatkan emosi audience, melibatkan orang sekitar acara (baik outsider, maupun insider), intonasi suara, melakukan atraksi menarik, dan sebagainya