.

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

TANYA DOKTER

Tuesday 6 October 2015

JUAL WTP MURAH

Ingin motor tampil keren ,sangar ,maknyus ,SEJE DEWE, tmplin nih WTP water transfer prainting, gak percaya buktikan sendiri ...,.. hubungi 085729312958 yang minat. pin : 52B40172

Monday 7 September 2015

JUAL KAOS POLOS , SABLON

jual kaos polos ,sablon murah meriah, siap
melaayani partai besar atau kecil,semua
tersedia dr mulai harga
16 - 50 rb keatas. ,partai bnyk diskon bnyk
juga , dr bhn haiget sampai catton cambed
ada semua ,,,, siap dikirim kemana saja
,, monggo yg minat sms aja,dulur kabeh
085729312958. pin : 52B40172

Sunday 6 September 2015

BOLEH GAK SIH PACARAN

Allah membiarkan manusia melakukan apapun
di dunia ini. Mau berbuat baik kah, berbuat
jahat kah, terserah. Pada akhirnya, manusia
hidup dengan dua tujuan: surga dan neraka.
Nah, tinggal pilih deh kita mau yang mana.
Kalo milih surga, ya maka gunakan waktu
hidup sebaik mungkin. Ibadah banyakin,
larangan-larangan Allah jauhin.
Kalo milih neraka? Ya simple . Banyakin aja
dosa plus maksiat.
Islam tentu ga melarang sesuatu yang ada
manfaatnya. Kenapa dalam Islam pacaran kok
dilarang? Ya karena ga ada manfaatnya.
Waktu yang harusnya dipake buat ibadah,
kepake buat pacaran. Waktu buat ibadah,
kepake buat ini itu. Macem-macemlah.
Membuang-buang waktu itu termasuk maksiat
loh. Hati-hati, entar kita jadi orang yang lalai.
Selama ini pacaran juga sering kali membawa
kemudharatan.
Perbandingan manfaat sama kerugiannya jauh
lebih besar kerugiannya. Ada kan yang
awalnya pacaran tau-tau hamil di luar nikah?
Ada.
Ada yang berawal pacaran tau-tau jadi
rusak? Ada.
Untuk memilih sesuatu, kita tentu harus
bersikap dewasa, memikirkan sisi baik dan
buruknya.
Bilamana sisi negatifnya jauh lebih banyak,
langusng aja tinggalin.
Pacaran memang awalnya cuma ketemuan
aja. Tapi, 1—6 bulan berjalan, apakah bakal
cuma ‘ketemuan aja’? Ngga dong. Ga seru
kalo ga ada pegangan tangan… Iya ga?
Nah. Tau ga, kalo setiap kita pegangan
tangan sama aja ngasih kerikil neraka ke
orang tua? Ga tau ya?
Ya coba rasain dah kalo emang mau durhaka
sama orang tua. Tentu kita ga boleh kayak
gitu karena kita kudu sayang sama orang tua.
Apalagi buat orang tua yang sudah meninggal
dunia. Kita ga tau seperti apa keadaan
beliau-beliau di dalam kubur. Sementara kita
asik-asikan pegangan tangan di luar sana,
bahkan sampe ada yang zina.
Ya emang ga semua mikir sampe ke situ.
Makanya,
Mikir.
Hehe.
Wallahu a’lam bisshawab

Sunday 30 August 2015

PUNCAK GUNUNG SUMBING DARI BUTUH

Keindahan puncak gunung sumbing terlihat jelas dari desa terdekat dgn puncak G. Sumbing,
Melihat segela yang ada didesa dan sekitarnya mengundang decak kagum tak henti-henti , memang sungguh sempurna ciptaan Allah, luar biasa indah semua pemandangan yg ada,,,,

BAHAGIA YANG SESUNGGUHNYA

Dimana bahagia itu bermula? apakah pada
harta yang berlimpah? atau pada cinta yang
berbalas? atau pada sanjungan dan pujian?
Padahal kita tahu semua yang senang tak
sama dengan bahagia, yang bertumpuk dan
banyak belum tentu menenangkan
Tapi bagi yang berpikir dan memahami, dan
meyakini adanya kehidupan setelah mati,
semua yang fana itu hanya menyenangkan,
sedangkan bahagia itu soal lain
Bahagia adalah tentang menemukan Tuhan
yang benar, menikmati beribadah pada-Nya,
merasakan manisnya beriman pada-Nya, dan
indahnya pengorbanan di jalan-Nya

Friday 10 July 2015

ZAKAT FITRAH DAN PENYALURAN ZAKAT

(ZAKAT FITRAH DAN PENYALURAN ZAKAT |
Buya Yahya Menjawab)
Assalamu ‘Alaikum WR. WB.
Buya yahya yang saya hurmati dan semoga
di muliakan Allah.
Saya ingin menanykan bagaimana cara
mengelola (menghitung & menyalurkan) zakat
yang benar bagi panitia zakat.
Di tahun-tahun sebelumnya di kampung saya
penyaluran zakat fitrah d bagikan pada fakir
miskin, imam dan bilal masjid, para ustadz,
pengurus” masjid yang sudah diketahui
bahwa mereka orang” mampu dan sisanya
ditaruh di masjid (paling banyak). Khusus
fakir miskin, tiap RT terdapat kurang lebih
5-7 fakir miskin, dan itu hanya mendapat
jatah 1 kantong plastik beras tiap orang.
Sebenarnya pembagian dan perbandingannya
berapa Buya kalau yang terdata (berhak
menerima zakat) di kampung cuma fakir
miskin plus Amil tersebut, dan bagaimana
caranya merubah tradisi yang sudah ada
secara bijaksana. Terima kasih
Wa’alaikum Salam WR. WB.
Dan di sinilah orang sering salah mengartikan
Fi Sabilillah sebagai Fi Sabilil Birri yaitu jalan
kebaikan dan mohon maaf kita ini berbicara
soal haknya orang faqir.Mari kita keluarkan
hawa nafsu kita yang punya pondok sadari
dengan hatinya bahwa pondok tidak berhak
menerima zakat begitu juga yang ustadz
sadari dengan hatinya bahwa ustadz itu tidak
berhak menerima zakat, yang punya yayasan
sadari bahwa yayasan anda tidak berhak
menerima zakat, dan yang lagi membangun
masgid sadari bahwa masjid tidak berhak
menerima zakat. Mari kita mencari sanjungan
Allah dengan mematuhi syariatnya. keluarkan
kepentingan pribadi, yang membangun masjid
bias jadi hanya ingin berhasil sebagai panitia
panitia pembangunan tahun ini. inilah
kepentingan pribadi yang terselubung,yang
membangun pondok bias jadi ambisinya
adalah untuk memegahkan bangunan pondok
untuk bias di sanjung manusia, ini adalah
kepentingan pribadi , hanya dilihat ingin
berhasil sehingga tidak peduli dari mana
mengambil barang itu.
Kita harus jujur, memang kita menala’ah
kitab berkenaan dengan haknya faqir miskin,
kalau tadi kita bicara masalah beras diganti
uang adalah masalah sederhana yang penting
mengeluarkan tapi sekarang masalah
menyampaikan zakat yang salah, urusan
haknya orang harus ketat tidak boleh
megambil pendapat lemah kalau
menggunakan pendapat lemah ini akan
kacau, tapi kalau urusan ibadah seperti hal
yang membatalkan wudhu’ ini adalah
masalah yang sederhana tetapi urusan
haknya manusia harus ketat jangan
seenaknya apalagi berpendapat menurut
manajemen ekonomi kita pakainya
manajemen ilahi buakn manajemen ekonomi
yaitu bagaimana Allah menjelaskan
sesungguhnya sedekah (zakat) hanya
diberikan ke 8 golongan saja.
Dan Fi sabilillah dari fatwa Nabi Muhammad,
sahabat Nabi, para tabi’in, dan Imam
madzhab yang 4 fi sabillah adalah orang
yang berjihad di jalan Allah yaitu di medan
perang, 4 madzhab semuanya sepakat
tentang Fi Sabilillah, dan mereka tentu lebih
tahu dari kita tentang Rasulullah .
Kalau kita di Indonesia yang bermadzhab
Syafi’I mungkin kalau kembali kepada Imam
Syafi’I langsung terlalu jauh coba kita lihat di
kitab-kitab yang biasa di kampong-kampung
mulai dari Hasyiyah Baijuri, I’anatut
Taholibin, Syarah minhaj , Tuhfah, kemudian
Nihayatul Muhtaj, Mughni Muhtaj kemudian
ada lagi karangannya Imam Ghozali Al-Basith
dan Al-Wasith dan masih banyak lagi sampai
Imam Syafi’I ra semuanya mengatakan
bahwasannya Fi Sabillah di sini adalah orang
yang berperang di jalan Allah.
Maka kita harus hati-hati jangan sampai
kebawa omongan sebagian orang yang tanpa
tahqiq dan diseleksi dulu dari mana
sumbernya yang mengatakan Fi Sabilillah itu
adalah yan gpenting jalan kebaikan di mana
saja boleh bahkan diumumkan, memang FI
Sabililah itu maknanya adalah luas, orang
haji disebutFi Sabilillah, bahkan di dalam
hadits Nbai disebutkan bahwa orang yang
yang keluar mencari nafkah adalah sama
dengan berjihad Fi Sabilillah, akan tetapi
Ulama’ lebih tahu tentang maksud Rasulullah
di dalam ayat tersebut bahwasannya Fi
Sabilillah adalah orang yan berjihad di jalan
Allah dan perang di medan laga tidak boleh
dijadikan umum ke tempat yang lain kalau
dijadikan umum maka FI Sabililla bisa
menjadi Fi Sabilil Khoirat, FI Sabilil birri
sehingga memperkenankan memberikan zakat
ke masjid inikan jalan kebaikan egitu juga ke
madrasah ke kiayi atau ustadz karena tiap
hari jihad terus dan ini tidak ada semuanya
dan katanya di Indonesia ini kita hidup perlu
jihad bagaimana dengan ulama’ terdahulu di
zaman kemenangan dan kehancuran lebih
membutuhkan jihad akan tetapi fatwa dari
ulama’-ulama’ terdahulu tetap tidak berubah
walaupun di zaman ke jayaannya islam dan
di saat runtuh juga fatwanya tetap sama dan
musuh Allah ada pada zaman itu dengnan
bermacam-macam Ghozwatul Fikri (prang
pikiran) juga ada pada zaman itu tapi tida
pernah ada fatwa masalah zakat ini berubah
Fi Sabillah diperlebar sehinga yan penting
jihad di jalan Allah sehinga ustadz juga
mungkin bisa dapat madrasah, masjid pun
begitu Pondok pesantren kan jihad semuanya
kalau ini dilebarkan orang menikah juga
dikatakan Fi Sabilillah orang haji juga Fi
Sabilillah kalau Fi SAbilillah diperluas
semacam ini di dalam masalah zakat terus
orang faqir dikasih apa?
Jadi makna makna ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺎﺕُ ﻟِﻠْﻔُﻘﻘَﺮَﺍﺀِ
ﻭَﺍﻟْﻤَﺴَﺎﻛِﻴْﻦَ .
Jangan tergiur dengan pendapatnya yang
katanya dari Qoffal As-Sasy dari madzhab
syafi’i, coba dicek kembali memang ada
pendapat yang sangat lemah oleh yaitu
pendapat Imam Razi di dalam tafsir Ahkamul
Qur’an beliau berkata Imam Qoffal Assasy
mengatakan ada sebagian ulama’ Fiqih yang
memperkenankan zakat fi sabillah itu sebagai
fi sabilil khair dan ini belum diketahui Ulama’
siapa yang memperkenankan, dan ini bukan
fatwanya Imam Qoffal As-Sasy yang
digembor-gemborkan oleh ustadz-ustadz
coba dicek kembali ini perkataannya siapa?
Ini bukan pendapatnya Qoffal As-Sasy.
Permasalahannya kita perlu keinshafan yaitu
podok tidak boleh menerima zakat begitu
juga masjid, madrasah, ustadz atau kiayi
(kecuali ustadz atau kiayi tersebut melarat
atau punya hutang) dan ini perlu kejujuran
karena ini adalah amanat di hadapan Allah
SWT dan kita akan dituntut oleh orang faqir.
Kadang fatwa semacam ini muncul di Negara
yang memang sudah ma’mur gak ada orang
faqir seandainya fatwa itu boleh dianggap
bulkan di Indonesia akan tetapi di Negara
yang sudah kaya semua penduduknya
sehingga bingung zakatnya mau diarahkan
kemana, akan tetapi ini di Negara kita
Indonesia yang masih banyak orang faqir,
bagaimana kita bisa membesarkan masjid
dengan mengambil uang zakat? Takutlah
kepada Allah SWT kita perlu cek dari kajian
ilmiyah Ulama’ mana yang memperkenankan
hal tersebut, ada yang menukil dari Imam
Hasan Bashri dan ini perlu ditahqiq lagi
mana penukilannya? Apakah Imam Syafi’I
tidak tahu itu semuanya, apakah ulama’ lain
tidak tahu itu semuanya, dan ada lagi
katanya menukil dari Imam Sufyab Ats-Tsauri
mana nukilannya? Kita perlu penukilan yang
benar dansemuanya ilmu sudah dijelaskan
oleh para Ulama’ Ijma’ ulama’ kata Ibnu
Ubairoh dalam Madzhab Imam Ahmad Bin
Hambal mengatakan bahwasannya sudah
merupakan Ijma’ begitu juga Imam malik
mengatakan Ijma’ gak ada khilafiyah di sini
bahwasannya Fi Sabilillah itu adalah
peperangan di jalan Allah begitu juga Imam
Syafi’I sependapat makna FI Sabilillah adalah
perang di jalan Allah bukan orang-orang
yang berjuang hanya menjadi pengajar dan
lain sebagainya kalau begitu uang zakat akan
habis semuanya karena mencari nafkah juag
Fi Sabilillah, begitu juga yang mau nikah
yang mau haji semuanya Fi Sabilillah akan
tetapi tidak boleh mengambil zakat.
Memang ada pendapat dari Ulama’ akhir
zaman akan tetapi kalau dijejer dengan
ulama’ yang terdahulu tidak ada apa-apanya,
dan fatwa Ulama’ akhir zaman yan
memberkenankan memberikan zaat ke masjid,
madrasah dan lain-lainnya untuk rumah
sakit, akan tetapi dari Ulama’ terdahulu tidak
ada yang beda pendapat tentang Fi Sabilillah
ini dan ini menurut Imam Malik, dan siapakah
Imam Malik itu yaitu Ulama’ yang paling ahli
di dalam Hadits dan kitabnya Muwattha’
paling shohihnya hadits sebelum adanya
Imam Bukhori, dan beliau adalah orang yang
paling paham dan ngerti tentang Hadits Nabi
SAW dan begitu juga Imam Abu Hanifah tetap
semuanay sepakat bahwasannya Fi Sabilillah
adalah orang yang jihad di jalan Allah yang
berperang fisik di medan laga dan ini
dikhususkan oleh para ulama’ yaitu yang
tidak mendapatkan gaji dari pemerintahan
yangsudah mendapatkan gaji tidak boleh, dan
itupun masih dibatasi agar tidak diobral
begitu saja karena masih ada hanya orang
faqir.
Dan masih banyak dari hadits yaitu di
antaranya adalah : “Zakat itu diambil dari
orang kaya dan dikembalikan ke orang
miskin”. Bahkan Nabi Muhammad juga
menjelaskan tidak boleh sedekah ini (zakat)
diberikan kepada orang kaya kecuali 3 yaitu:
1. Orang yang berperang di jalan Allah
2. Orang kaya yang dikasih sama
tetangganya yang melarat, misal ada
tetangga kiayi yang melarat lalu
mendapatkan zakat akan tetapi dia sayang
kepada kiayi tersebut lalu memberikan
sebagian hasil dari zakatnya kepada kiayi
tersebut, dan ini berarti kiayi tersebut sudah
menerima uang tadi sudah bukan dalam
bentuk zakat lagi karena sudah menjadi
miliknya si faqir
3. Membeli zakat, yaitu zakat yang sudah
ada pada si faqir karena kita
menginginkannya lalu kita beli.
Jadi tidak ada karena saya adalah kiayi lalu
mengambil zakat seenaknya, Kiayi baru boleh
menerima zakat kalau kiayi tersebut faqir
atau miskin atau punya hutang bukan karena
kekiyaiannya akan tetapi karena
kemiskinannya atau karena punya hutang,
dan ini adalah kesalahan yang sudah umum
kalau tidak diluruskan berbahaya, dan ini
adalh pendapat para ulama’ dari masa ke
masa tidak ada yang berubah karena setelah
kita cek dari kmitab kecil samapi ke kitab
yang besar semuanya sama, terus kenapa ini
kok ada yang salah? Barang kali kurang
tahqiq itu saja bukannya kita meremehkan
ulama’ tanah air akan tetapi ini adalah
tanggung jawab di hadapan Allah dan
Rasulnya bagaimana ini haknya orang faqir
dan harus disampaikan, suka tidak suka ini
adalah kebenaran yang kami yakini dan
terserah anda memilih ini adalah amanah di
hadapan Allah SWT dan ini adalah kesalahan
yang berulang-ulang dan ini terjadi di tempat
kami sendiri soalnya banyak orang yang
dating kepada kami lalu berkata ini zakat
untuk ustadz dan ini zakat untuk pondok, lalu
kami jawab kami dan pondok tidak berhak
menerima zakat, karena salah
menyalurkanzakat sehingga orang-orang
kaya tidak berinfaq sunnah karena sudah
merasa membangun pondok/masjid dengan
zakatnya lupa bahwasannya ada pekerjaan
sunnah lagi dan kesalahan ini telah berulang-
ulang padahal kita sudah
mengumandangkannay sekitar 4 tahun yang
lalu dan masih terus ada yang salah, berarti
kita harus semakin lebih menjelasjkan kepada
masyarakat.
Dan jangan salah kaprah karena ada yang
memindah pendapat dari kami bahwasannya
kiayi tidak boleh mengumpulkan zakat, kalau
mengumpulkan zakat boleh kalau menerima
(untuk dirinya sendiri) itu yang tidak boleh,
kalau kiayi mengumpulkan zakat itu memang
lebih baik karena kiayi lebih tahu cara
penyalurannya dan di mana saja tempat yang
membutuhkan mungkin ada juga di sana
jama’ah yang sakit, kalau kiayi menjadi wakil
dalam membagikan zakat boleh siapa yang
bilang tidak boleh? Kiayi tidka boleh
menerima zakat kalaupun mau menerima itu
karena kefaqirannya bukan kekiyaiannya,
kalau kiayinya kaya punya mobil, sawah dll
kalau menerima zakat jelas haram karena ini
adalah hartanya faqir-msikin.
Dan jujur saja kalau kiayi duduk sama faqir
msikin yang menang tentu kiayinya karena
orang lebih hormat kepada kiayi, kalau ada
orang punya zakat satu juta di kanannya ada
orang faqir sedangkan di kirinya ada kiayi
tentu yang dipilih adalah kiayi karena sama-
sama boleh menurut pemahamannya padahal
kiayi tidak boleh menerima zakat dan yang
berhak adalah si faqir nah inilah yang harus
dijelaskan dan ini memang pahit akan tetapi
kita menghadap kepada Allah dan memohon
Yaa Allah berikanlah keinshafan kepada diri
kami semuanya, sehingga nati tidak ada lagi
zakat diberikan kepada masjid dan sebutkan
di depan orang semua bahwasannya masjid
tidak menerima zakat tolong masjid mau
roboh dibantu dengan infaq yang sunnah , o…
bakal jadi besok karena ada permasalahan
sacara psikologi, kalau sudah merasa
membantu masjid dengan uang zakatnya
orang kayapun membantu akan
malas,kenapa? Karena kan sudah dibantu
dengan zakat, masjid kan sudah dapat
banyak zakat katanya, padahal tidak tahu
hitungannya kayaknya banyak soalnyakan
orang sini banyak orang kaya coba kalau
zakatnya dikumpulkan semua kan jadi
banyak, padahal gak pada zakat kan? Jadi
seolah-olah dia bayar zakat jadi dia malas
untuk berinfaq dan sedekah yang sunnah ini
karena bertentangan dengan syariat Nabi
Muhammad SAW.
Inilah yang harus dijelaskan, makanya perlu
apa yang namanya kajian ilmiyah tidak cukup
kita kalau masalah sensitive seperti ini
haknya orang dengan menggunakan pendapat
yang lemah, dan mohon maaf memang kita
sering menggunakan pendapat yang lemah
seperti di dalam masalah haid , bersuci, dan
yang lainnya kita ambil pendapat yang lemah
tidak masalah karena itu hanya urusan
dengan Allah begitu juag urusan batal
membatalkan wudhu’ akan gtetapi haknya
faqir miskin jangan sampai menggunakan
pendapat yang lemah.
Anehnya urusan zakat mengambil pendapat
yang lemah akan tetapi masalah menukar
zakat fitrah dengan uang tidak mau, anehnya
dalam madzhab ini terlalu keras mengatakan
harus pada madzhab syafi’I sampai pakai
helah kaiyinya punya beras nanti yang zakat
beli, jadi beli beras dulu ke kiayinya baru
bayar zakatnya, seolah-olah beli beras tapi
mengasihkan uang, kenapa? Biar saya tetap
kukuh dengan madzhab syafi’I dan tidak apa-
apa bagus.
Akan tetapi penyalurannya iniloh yang lebih
penting, mau langsung uang saja boleh
langsung syah kok menurut masdzhabnya
Imam Abu Hanifah dan ini pemndapat ulama’
besar yang diakui di dunia akan tetapi iniloh
masalah memberikan zakat kepada yang
tidak berhak yaitu memberikan zakat ke
masjid, madrasah, kiayi/ustadz, rumah sakit
ini tidak ada kecuali fatwa akhir zaman.
Sampai ada orang yang berkata : itu
kepentingan siapa? Coba diunakan untuk
percetakan buku tentang islam diambilkan
dari uang zakat, rumah sakit dari uang zakat,
terus kalau giliran orang melarat masuk
rumah sakit disuruh bayar atau tidak? Masih
tetapo suruh bayar sungguh aneh, mana ini
manfaatnya buat faqir miskin? Buku-bbuku
agama dicetak dari uang zakat akan tetapi
orang faqir masih tetap bayar? Nanti akan
dibagi gratis! Akan tetapi orang kaya ngambil
juga, ini bermasalah karena ini memang
bukan jalurnya, jadi pelik urusan ini
selesaikan dengan cara yang bena, kalau
miliknya orang faqir kasihkan.
Kalau ingin membangun rumah sakit atau
sebagainya hubungi orang-orang kaya, kalau
orang menganggap bahwasannya kita perlu
jihad pemikiran seperti membuat TV dan
sebagainya memang ini jihad akan tetapi
akankah kita ambil dari uang zakat?
Tentunya akan habis dan orang faqir tidak
akan mendapat bagian.
Kalau memang kiat menganggap ini adalah
jihad membujat TV islami, radio islami
membuat media islami semuanya adalah
jihad untuk memerangi pemikirang-pemikiran
yang kafir berarti sudah menjadi kewajiban
semuanya jangan diambilkan dari uang zakat,
anda kumpulkan dari sedekah semuanya
jangan memakai uangnya orang faqir, pakai
uangnya orang kaya untuk membangun TV,
rumah sakit dll , memang kita harus berfikir
sejenak masak kita membangun rumah sakit
dengan uangnya orang faqir, sekali lagi tidak,
kami mohon anda para pengumpul zakat
untuk menyalurkan zakat yang benar, dan ini
harus ditegaskan, jadi jangan sampai urusan
uangnya orang ini memakai pendapat yang
lemah, jangan ada yang mengatakan ini ada
fatwanya ulama’ akhir zaman sebut saja
Syeihk Yusuf Qardhawi yang
memperkenankan, dan memang beliau adalah
seorang Alim besar, tapi kenapa kita
mengambil pendapat beliau dalam ururusan
uang ini? Kenapa kita tidak mengambil fatwa
beliau yang lainnya dalam masalah ibadah
yang beliau juga ngentengin, sesaat berkata
tidak bias diambil fatwanya syeikh Yusuf
Qardhawi karena orangnya ngentengin, tapi
kenapa urusan zakat kita seneng negmbil
pendapatnya?
Jujur kata guru kami Habib Hasan Baharun
kalau kamu ingin mengeluarkan fatwa
keluarlah dari hawa nafsumu dari kepentingan
pribadimu, kepentingan pribadi itu ingin
mendapatkan uang atau ingin mendapatkan
nama atau ingin yayasannya paling berhasil
atau pengumpulan zakat ini adalah
pengumpulan paling berhasil se Indonesia?
Ini hanya bangga-bangan di dunia saja,
keluarkan dari kepentingan pribadi engakau
akan bias mengeluarkan fatwanya ulama’
yang paling benar, kalau masih ada
kepentingan tidak akan bisa, anda yang
punya pondok keluarkan pondok anda dari
kepentingan fatwa anda, anda yang kiayi
keluarkan kekiyaian anda baru anda
mengeluarkan fatwa kalau ada kepentingan
nanti inikan kepentingan saya sayakan kiayi
rugi dong, mengambil pendapat lemah tidak
boleh di dalam haknya orang lain ini, apa lagi
ini bukan pendapat lemahnya orang dulu
pendapatnya ulama’ akhir zaman kalau
misalnya ada ulama’ terdahulu berpendapat
demikian sebagai contoh umapanya Imam
Abu Hanifah berbeda denagn jumhur ulama’
mungkin masih bisa, tetapi setelah kita
timbang ternyata maslahahnya dari pada
diberikan ke masjid atau madrasah ternyata
lebih manfaat ke orang faqir miskin, apa lagi
Ulama’ besar 4 madzhab, tabi’in tidak ada
yang berpendapat memperkenankannya dan
para sahabatpun tidak juag dan sudah
menjadi ijma’ bahwasannya zakat tidak boelh
diberiakn kemana-mana kecuali Fi Sabilillah
ini adalah orang-orang yang berperang di
jalan Allah dengan perang fisik dan mereka
tidak mendapatkan gaji dari pemerintah , ini
saja barang kali yang hanya bisa kami
sampaikan jangn sampai kita mengambil
haknya orang lain ini sangat berat tanggung
jawabnya kelak di hadapan Allah SWT, jangan
sampai kita itu menggunakan ilmu hanya
dengan dasar katanya, fatwa fiqih semacam
ini tidak boleh langsung diserap mentah-
mentah harus benar-benar ditahqiq baru
setelah itu dikeluarkan dalam bentuk fatwa
yang kuat berdasarkan pendapatnya para
ulama’ dan sekali lagi ini bukan pendapat
kami akan tetapi pendapat para ulama’
besar, semoga Allah member kiat keinshafan
karena di depan kiat masih ada alam barzah
dan ada hisab serat masih ada surge dan
neraka jadi kita harus jujur di dalam hal ini.
Dan sunnah zakat itu dikumpulkan pada
sebuah amil zakat pemerintah yang memang
benar cara pengelolaan dan penyalurannya,
akan tetapi kalau kurang benar maka lebih
baik berikan langsung saja ke yang berhak
tidak usah dikumpulkan, apa lagi ada indikasi
penyaluran yang tidak benar dan adanya
penundaan berarti dalam hal ini dia tidak
adil biarpun dia paling bagus seluruh dunia
sujudnya luar biasa dan kiat tidak boleh
menyrahkan zakat ke Amil tersebut bahkan
sebagian ulama’ mengatakan haram kalau
anda tahu yang dititipi zakat itu tidak benar
dan seolah-olah anda belum bayar zakat dan
ini sekarang perlu dicek kembali, akan tetapi
ini adalah amanat kalau anda pejabat
pemerintah jangan sampai mengambil
barangnya faqir miskin, kalau anda ingin
membayar zakat anda harus tahu kemana
akan diarahkan zakat tersebut, nah kalau
anda sudah tahu bahwa amilzakat tersebut
salah dalam menyalurkannya maka dosa
anda bertumpuk-tumpuk kalau masih
membayar zakat ke amil teresbut, soalnya
yang pertama zakat anda tidak syah, lalu
anda membantu amil tersebut melakukan
maksiat karena memberikan/menggunakan
kepada yang bukan haknya alias mengambil
haknya oran glain dalam hal ini adalah faqir
miskin, dan kalau ada ulama’ mau diberi
zakat bukan karena ulama’nya akan tetapi
kefaqirannya, dan tolong jujur seorang yang
kaya yang katanya cintra ulama’ akankah
memebrikan ulama’ dengan uang zakat yang
dikatakan oleh nabi saw sebagai kotoran
harta, kalau anda cinta ke guru anda
ambilkan dari harta yang paling bersih bukan
dari uang zakat.
Wallahu A’lam bish-Showab.

http://buyayahya.org

Sunday 5 July 2015

MERESPON HINAAN

Segala puji hanya milik Allah Swt. Dzat Yang
Maha Suci dari segala kekurangan. Shalawat
dan salam semoga selalu terlimpahkan
kepada Rasulullah Saw. Insan pilihan Allah
Swt. sebagai suri teladan bagi seluruh alam.
Saudaraku, dalam hidup ini kita sebagai
makhluk yang tiada pernah luput dari
kesalahan, tidak pernah bisa menyenangkan
hati semua orang. Dalam setiap sikap kita,
selalu saja ada yang suka dan tidak suka.
Sebesar apapun usaha kita untuk berbuat
kebaikan, akan ada saja yang bersimpati dan
yang tidak.
Jangankan kita yang merupakan manusia
biasa, bahkan nabi Muhammad Saw. yang
sudah dijamin oleh Allah Swt. bersih dari dosa
(ma’shum), tetap ada yang mencintai dan ada
pula yang membencinya. Nabi Muhammad
Saw. yang sedemikian mulia akhlaknya,
dikenal amanah dan jujur sejak belia, tetap
saja ada yang menyakiti dan menghinanya.
Bahkan, orang-orang di masa kini pun ada
yang membenci Rasulullah Saw. Sampai-
sampai ada yang berani membuat berbagai
karikatur yang berisi penghinaan terhadap
beliau. Ada juga yang menulis berbagai fitnah
tentang beliau.
Namun, apakah berbagai penghinaan itu
mengurangi kemuliaan Rasulullah Saw.?
Sedikitpun tidak! Rasulullah Saw. tetap diakui
sebagai sosok yang paling agung dan paling
berpengaruh di dunia.
Siti Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah
Saw., “Wahai Rasulullah, pernahkah engkau
mengalami hari yang lebih buruk dari perang
Uhud?” Rasulullah Saw. menjawab, “Aku
pernah menemui kaum yang sangat kejam
yang belum pernah aku temui sebelumnya.
Yaitu hari di mana aku menemui kaum di
kampung Aqabah (Thaif), ketika aku
bermaksud menemui Ibnu Abi Yalil bin Abdi
Kulal (untuk meminta bantuan dan untuk
menyebarkan Islam).
Akan tetapi, dia tidak memenuhi
permintaanku. Akupun pulang dalam keadaan
wajah yang berdarah (karena perbuatan
warga Thaif yang melempari batu). Ketika aku
berhenti di Qarnul Tsa’alib, aku melihat awan
menaungiku sehingga aku merasa teduh. Lalu,
malaikat Jibril memanggilku dan bertanya,
“Sesungguhnya Allah telah mendengar hinaan
kaummu dan penolakan mereka terhadapmu.
Allah telah mengutus malaikat penjaga
gunung kepadamu.”
Kemudian, malaikat menawarkan kepada
Rasulullah Saw. apakah beliau mau jika dua
gunung yang ada di kota Mekkah ditimpakan
kepada mereka sebagai pembalasan. Namun,
bagaimana jawaban Rasulullah Saw.?
Rasulullah Saw. yang mulia menolak tawaran
itu. Tidak terbersit sedikitpun di dalam hati
beliau niat untuk membalas sikap buruk
mereka. Rasulullah Saw. justru mendoakan
mereka, “Aku berharap mudah-mudahan Allah
mengeluarkan dari tulang rusuk mereka
(keturunan) yang menyembah Allah Yang
Maha Esa dan tidak mempersekutukan-Nya
dengan apapun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Subhanallah! Saudaraku, dari kisah ini kita
bisa mengambil pelajaran berharga. Bahwa
Rasulullah Saw. tidak pernah membalas sikap
buruk orang lain kepada beliau dengan
keburukan. Rasulullah Saw. justru tetap
melanjutkan perbuatan baik terhadap mereka.
Salah satu cara Rasulullah Saw. menyikapi
hinaan adalah dengan mendoakan orang-
orang yang menghinanya. Beliau mendoakan
agar mereka diberikan petunjuk oleh Allah
Swt. sehingga bisa berada di jalan yang lurus.
Rasulullah Saw. memahami bahwa yang bisa
beliau lakukan adalah menyeru mereka kepada
kebaikan, adapun hidayah adalah kekuasaan
Allah Swt.
Oleh karena itu saudaraku, janganlah
membalas hinaan orang kepada kita dengan
perbuatan yang sama. Sungguh tidak
berbahaya hinaan orang itu. Yang berbahaya
adalah jika kita yang melakukan penghinaan
itu. Hinaan orang tidaklah berbahaya, yang
berbahaya adalah jika kita melakukan
perbuatan hina.
Jangan membalas hinaan dengan hinaan,
karena sesungguhnya orang yang melontarkan
ucapan-ucapan buruk tiada lain adalah
sedang memperlihatkan keburukan dirinya
sendiri.
Bukankah moncong teko hanya mengeluarkan
apa yang ada di dalam teko. Jika isinya air
jernih, maka yang keluarpun jernih. Jika isinya
air kotor, maka itulah yang keluar.
Semoga Allah Swt. melimpahkan hidayah
kepada kita sehingga setiap ucapan dan
tindakan kita senantiasa terjaga dan
terpelihara. []

Ditulis oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa
Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren
Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.

Thursday 2 July 2015

SIKAP RESMI IKHWANUL MUSLIMIN ,ATAS PEMBANTAIAN 13 ANGGOTANYA

Berikut adalah teks lengkap dari pernyataan
yang dikeluarkan oleh Ikhwanul Muslimin
setelah pembunuhan tiga belas anggota dan
pimpinan Ikhwan sebagaimana dilaporkan
Middle East Monitor pada
Rabu, 1 Juli 2015:

Pada saat kelompok bersenjata membunuh
sejumlah tentara Mesir di Sinai dengan mudah,
seakan Sinai benar-benar kosong dari setiap
kehadiran militer yang sebenarnya, Otoritas
Kudeta telah melakukan kejahatan dengan
membunuh sejumlah pemimpin Ikhwanul
Muslimin, yang kebetulan menjadi anggota
Komite Bantuan Hukum, Kemanusiaan dan
Psikologi yang menawarkan bantuan kepada
keluarga tahanan dan para syuhada yang
menjadi martir atau ditahan oleh otoritas
kudeta.
Ikhwanul Muslimin menegaskan bahwa
pembunuhan kepada pemimpin Ikhwan adalah
titik balik yang akan memiliki dampak
tersendiri, cara kriminal Abd Al-Fattah Al-Sisi
akan memulai fase baru dimana tidak akan
mungkin untuk mengontrol kemarahan orang-
orang yang tertindas, mereka tidak akan
pernah rela dibunuh di rumah-rumah mereka
sendiri dan di tengah-tengah keluarga mereka.

Ikhwan ingin menegaskan bahwa syuhada
kami, yang dibunuh oleh penjahat Kudeta sang
pengkhianat, awalnya ditahan dan ditangkap di
dalam rumah dan kemudian dibunuh keji tanpa
penyelidikan atau dakwaan. Dengan cara ini
Mesir telah berubah menjadi negara bandit.
Ikhwan menegaskan penolakan terhadap
pembunuhan dan kekerasan di Sinai dan di
tempat lainnya, Ikhwanul Muslimin menuntut
Abd Al-Fattah Al-Sisi dan geng-nya untuk
bertanggung jawab atas dampak dari
kejahatan-kejahatan ini.
Pembunuhan beberapa orang terbaik Mesir,
seperti Abd Al-Fattah Muhammad Ibrahim,
yang bertanggung jawab atas Lembaga
Bantuan bagi keluarga tahanan dan syuhada,
serta pengacara dan anggota parlemen Nassir
Al-Hafi, yang bertanggung jawab atas Advokasi
Hukum Ikhwan, dan beberapa saudara mereka
yang lainnya, hal itu akan mendorong situasi
genting yang sangat berbahaya dan menuju
ledakan total. Pada saat yang sama akan
menempatkan dunia dalam posisi untuk
menghadapi tanggung jawab terhadap kondisi
sulit negara Mesir seperti yang direncanakan
oleh tukang jagal Abd Al-Fattah Al-Sisi.

Penjahat Sisi belum puas dengan kejahatannya
mengendalikan negara menuju takdir hitam dan
memberlakukan hukum fasis yang
memfasilitasi pembunuhan secara massal pada
lawan kudeta militer, tetapi telah berubah
untuk membunuh orang terhormat dan mulia di
dalam rumah mereka sendiri. Kami ingin
menekankan bahwa darah suci ini akan
berubah menjadi kutukan yang akan
menghantui mereka para pembunuh.
Sebuah negara dengan ketidakadilan dan
penindasan di dalamnya akan memotivasi
mereka yang setia pada negara untuk
mengambil tindakan serius untuk
membersihkan dari para pembunuh kejam yang
membunuh orang terhormat.

Wahai bangsa
Mesir yang dibanggakan, penindasan ini sudah
sangat jauh. Keluar dan bela negara kalian,
jiwa-jiwa kalian dan anak-anak kalian. Penjagal
itu sekarang melakukan tindak pembantaian
terbesar pada negara ini. Kembalikan
kekuasaan negara, hancurkan benteng-benteng
penindasan dan tirani dan sekali lagi rebut
kembali Mesir!

Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Semoga Allah memberikan rahmat bagi para
syuhada dan kemenangan bagi mereka yang
berjuang di jalan-Nya.
Allah Maha Besar dan segala puji bagi-Nya.

Ikhwanul Muslimin
14 Ramadhan 1436
1 Juli 2015

Sumber : mediatimteng.com

Wednesday 1 July 2015

WALAU DUNIA DIBERIKAN ,JASA ORANG TUA TAK TERNILAI

         Tak ada kata ataupun barang yg bisa menggantikan/mewakili jasa orang tua kita . Semakin bnyk umur org tua kita  ,maka pemikirannya semakin seperit anak anak ,kita sebagai anak harus bisa belajar bahwa semakin sepuh orang tua semakin kembali seperti anak anak ,ketika perilaku beliau seperti anak anak lagi,kita harus bisa memaklumi hal tersebut sebagai sebuah wujud rasa sayang kita, setiap muncul rasa kesal.,kecewa atau lebih dari itu ,redam Semua dengan sebuah pemakluman, kenapa kita tidak bisa memaklumi beliau, beliau saja bisa memklumi setiap salah yang kita lakukan diwaktu kanak kanak.

         kadang bukan harta yang banyak yang ingin orang tua lihat dari anaknya, tapi sebuah pemakluman dan kasih sayang anak kepada mereka diwaktu usia mereka yang mulai menua ,

            orang tua itu sangat sangat sensitif, kadang ketika kita dalam posisi benar saja ,bisa jadi salah dipandangan orang tua, kembali lagi seperti awal, diusia mereka yang sudah letih ,hanya pemakluman dan kasih sayang yang mereka butuhkan.       
      Memang kasih sayang orang tua terutama ibu sepanjang jalan , kita tidak bakal bisa membalas semua jasa orang tua kita, sebab memang tidak ada yang pantas diberikan didunia ini ,bahkan seandainya dunia bisa dibeli kemudian kita berikan kepada orang tua tetap tidak  berbading dengan jasa orang tua kita.
         Sebagaimana mengesalkan ,,mengecewakan mungkin "maaf" membuat kita malu , tp tetep kita tidak boleh membuatnya kecewa merasa asing bahkan menangis , jadilah anak sholeh /sholehah. Agar kelak kita bisa melihat senyum lebarnya beliau diakhirat ,karena bangga dengan anaknya yg sholeh/sholehah

Penulis: Ghilman Hussein Hidayatullah

UJIAN MENAIKKAN LEVEL

Semoga Alloh Swt. Yang Maha Menatap,
senantiasa melimpahkan petunjuk-Nya kepada
kita sehingga menjadi orang-orang yang
selamat dalam perjalanan di dunia menuju
akhirat. Sholawat dan salam semoga selalu
terlimpah kepada Rosululloh Saw.
Saudaraku, hidup di dunia ini adalah
rangkaian permasalahan, rangkaian ujian.
Setiap hari selalu saja kita temui persoalan
yang boleh jadi membuat kita pusing, stres,
galau, resah, gelisah, hingga putus asa. Dunia
itu memang begitu. Namun, jikalau kita tidak
tahu ilmunya, maka kita akan berhenti pada
keadaan galau, resah dan gelisah tadi.

Alloh Swt. berfirman, “Apakah manusia itu
mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang
mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya
Kami telah menguji orang-orang yang
sebelum mereka, maka sesungguhnya Alloh
mengetahui orang-orang yang benar dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang
yang dusta.” (QS. Al Ankabuut [29] : 2-3)

Jelas sekali bahwa ujian adalah konsekuensi
dari pernyataan keimanan kita. Alloh pasti
akan menguji kesungguhan hamba-Nya yang
menyatakan iman, yakin, percaya kepada-Nya.
Mungkin kemudian ada orang yang berkata,
“Ah kalau begitu saya tidak akan beriman
supaya tidak dapat ujian.” Nah, orang seperti
ini malah lebih tragis lagi.
Padahal Alloh Swt. menghadirkan ujian
kepada kita tiada lain adalah untuk menaikkan
derajat kita. Jika sebelumnya hanya manusia
yang biasa-biasa saja, maka kemudian
menjadi manusia yang sholeh dan ahli ibadah,
kemudian naik lagi menjadi hamba yang
muhsin, yang senantiasa merasakan
kehadiran Alloh di mana saja dan kapan saja.
Kemudian naik lagi menjadi hamba yang
mencintai Alloh dan dicintai oleh-Nya. Dan
seterusnya.

Maa syaa Alloh.
Seperti seorang anak yang belajar di Sekolah
Dasar (SD), makanala ia ingin naik levelnya ke
Sekolah Menengah Pertama (SMP), maka
pasti ada ujiannya. Seorang anak di level SMP
yang ingin naik ke Sekolah Menengah Atas
(SMA), maka tentu juga ada ujiannya.
Demikian seterusnya. Begitulah gambaran
hidup ini. Ujian dari Alloh Swt. datang untuk
menguji keimanan kita agar keimanan kita
semakin bertambah tinggi levelnya, semakin
indah derajatnya.
Mengapa Siti Hajar harus berlari-lari dahulu
untuk mencari air di antara bukit Shafa dan
Marwa, padahal bukanlah jika Alloh mau
memberikan air kepadanya begitu sangat
mudah. Mengapa tidak langsung saja oleh
Alloh air itu dihadirkan? Tiada lain adalah
agar menjadi amal ibadah bagi Siti Hajar.

Mengapa kita harus hiruk pikuk bekerja?
Padahal bagi Alloh begitu sangat mudah jika
mau memberikan rezeki-Nya kepada kita.
Tiada lain adalah agar hirup pikuk itu menjadi
amal sholeh bagi kita. Tidakkah kita ingat
bahwa hidup kita di dunia ini adalah untuk
beribadah kepada Alloh Swt.
Saudaraku, lihatlah betapa Rosululloh Saw.
yang derajatnya sangat mulia di hadapan
Alloh Swt., mendapatkan ujian yang begitu
berat. Dicaci, dihina, dibenci, disakiti, diboikot,
diperangi. Jika mau jujur, ujian yang
menimpa kita saat ini belumlah seberapa.
Memang begitulah hidup ini. Semakin kita
sungguh-sungguh beriman kepada Alloh,
semakin ujian itu akan datang. Tapi, sungguh
ujian-ujian itu tidaklah berbahaya, karena
yang berbahaya adalah cara kita mensikapi
ujian tersebut.

Rosululloh Saw. bersabda, “Tidaklah seorang
muslim ditimpa kelelahan, sakit, sedih, duka,
gangguan, gundah gulana (kerisauan), bahkan
duri yang menusuknya, melainkan Alloh akan
hapuskan dengannya (musibah itu)
kesalahan-kesalahannya“. (HR. Bukhari)

Subhaanalloh. Semoga kita tergolong hamba-
hamba Alloh Swt. yang senantiasa mensikapi
berbagai bentuk ujian dengan sikap ridho,
sabar dan tawakal sembari menyempurnakan
ikhtiar. Sehingga sepahit apapun ujian itu,
tetap menjadi ladang amal sholeh bagi kita,
dan menjadi sarana menaikkan derajat kita di
hadapan Alloh Swt. Aamiin yaa Robbal
‘aalamiin.[]

Ditulis oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa
Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren
Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.

Monday 29 June 2015

SHAUM PANDANGAN

Alhamdulillah. Puji syukur hanya milik Alloh
Swt. Dialah Dzat yang Maha Pemberi karunia
yang tiada berbatas kepada seluruh makhluk-
Nya. Dan, pertemuan dengan bulan suci
Romadhon adalah nikmat yang sangat besar
nilainya. Semoga kita tergolong hamba-
hamba Alloh yang meraih kemenangan di
bulan penuh berkah ini. Sholawat dan salam
semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi
Muhammad Saw.
Saudaraku, mata adalah jendela jiwa. Mata
adalah salah satu celah masuknya berbagai
berita dan informasi yang kemudian akan
diolah di pikiran dan mempengaruhi hati kita.
Beruntunglah bagi siapa saja yang senantiasa
menjaga kebersihan hati. Dan beruntunglah
orang yang senantiasa menjaga pandangan
matanya. Semakin terjaga pandangan mata,
akan semakin terjaga kebersihan hatinya.

Alloh Swt. berfirman,

“Katakanlah kepada
orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya
Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat”.

Katakanlah kepada wanita yang
beriman, “Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak
dari padanya..” (QS. An Nuur [24]: 30-31).

Saudaraku, bulan Romadhon adalah bulan
yang mulia, hendaknya diisi pula dengan hal-
hal yang mulia, dengan perbuatan-perbuatan
yang mulia. Termasuk perbuatan yang
berkaitan dengan indera penglihatan.
Hendaknya yang dilihat adalah hal yang
mulia, yang dibaca adalah hal yang mulia.
Lebih baik hindari tayangan televisi sekiranya
tiada berguna, kemudian alihkan pandangan
kita pada tayangan-tayangan yang memberi
ilmu pengetahuan dan menguatkan keimanan
kepada Alloh Swt.
Marilah kita maksimalkan kegunaan indera
penglihatan kita untuk menafakuri dan
mentadaburi berbagai tanda-tanda keagungan
Alloh Swt., sehingga iman semakin kuat,
pahala semakin bertambah. Terlebih di bulan
mulia ini kita diajarkan untuk lebih banyak
mengendalikan hawa nafsu kita. Romadhon
sungguh waktu yang sangat kondusif untuk
kita melatih indera penglihatan untuk hanya
melihat dan menyaksikan hal-hal yang bisa
semakin mendekatkan diri kepada Alloh Swt.
Dalam sebuah hadits,

Rosululloh Saw.
bersabda,
“Pandangan adalah salah satu
anak panah beracun di antara anak panah
Iblis, semoga Alloh melaknatinya. Barang
siapa meninggalkannya karena takut kepada
Alloh, maka Alloh memberinya keimanan yang
merupakan kelezatan dalam hatinya.” (HR.
Hakim)

Maasyaa Alloh! Orang yang senantiasa
memelihara pandangan matanya dengan cara
menghindarkan diri dari memandang hal-hal
yang bukan haknya, dan hanya
menggunakannya untuk melihat hal-hal yang
diridhoi oleh Alloh Swt, maka Alloh akan
menganugerahkan manisnya keimanan di
dalam hatinya.
Semoga di bulan Romadhon ini, kita terlatih
untuk mampu mengendalikan pandangan
mata kita sehingga hanya dipergunakan untuk
melihat dan menyaksikan hal-hal yang
diridhoi Alloh Swt. Semakin kita menjaga
pandangan kita, akan semakin bening hati
kita, semakin peka kita menerima nasehat
kebenaran dan kebaikan, dan semakin kita
bisa merasakan manisnya iman.
Wallohua’lambishowab.[]

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren
Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.

Sunday 28 June 2015

DOA BISA MENGUBAH NASIB (kekuatan doa)

Kekuatan Doa

        Doa merupakan senjata kaum mukminin. Dengan doa kita dapat bertahan dalam segala kondisi bahkan saat berada di titik terendah sekalipun, sebab doa menyimpan kekuatan yang luar biasa besarnya..

     Doa juga merupakan salah satu bentuk komunikasi seorang hamba kepada Rabb nya ,karena dengan doalah  Komunikasi yang tidak dapat dibatasi dengan
tempat dan waktu.

Dalam
haditsnya Rosulullah bersabda bahwa “intinya
ibadah adalah doa” (HR.
Tirmidhi dari sahabat Anas)

Bahkan satu-satunya yang dapat mengubah takdir yang sudah pasti (takdir mubram)
hanyalah dengan berdoa.

      Allah yang Maha Pengasih sangat senang melihat
hambaNya berdoa memohon dan meminta apapun yang ia inginkan.

Seperti yang telah
dijelaskan dalam Al-quran
bahwa “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu”. ( QS.40.Al
Mu’min: 60).

Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika berdoa
agar diijabah oleh Allah,
diantaranya :

1. Mantap, saat berdoa kita harus mempunyai
keyakinan akan diijahnya doa.
Sebab Allah bersabda dalam hadits qudsinya
“Sesunguhnya Aku (Allah)
tergantung prasangka hambaku.’

2. Halal, pakaian dan makan yang kita
konsumsi harus halal baik secara
hukum maupun cara memperolehnya. Allah
akan menolak segala macam
permohonan seorang muslim selama ia masih
makan makanan haram dan
pakain yang di kenakan baik dzat dan cara
memperolehnya dengan cara
haram.
Waktu-waktu mustajabah untuk berdoa

1. Ketika hujan turun dan saat adhan
“Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika
adzan berkumandang dan
ketika hujan turun” (HR Al Hakim, 2534,
dishahihkan Al Albani di Shahih Al
Jami’, 3078)

1. Sepertiga malam terakhir . ketika manusia
terlelap pada saat itulah
Allah turun ke langit mengabulkan doa siapa
saja yang bemunajat
kepadanya.

2. Ketika berpuasa
“Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya
orang yang berpuasa ketika
berbuka, doanya pemimpin yang adil dan
doanya orang yang terzhalimi” (HR.
Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu
Hibban no.2405, dishahihkan Al
Albani di Shahih At Tirmidzi)

1. Waktu diantara adhan dan iqamah “Doa di
antara adzan dan iqamah tidak
tertolak” (HR. Tirmidzi, 212, ia berkata:
“Hasan Shahih”)

2. Saat bersujud, bersujud adalah posisi
paling dekat antara hamba
dengan Rabbnya, disitulah waktu yang sangat
mustajab untuk berdoa.

3. Doa orang yang sedang berpergian, dalam
hadits Rosulullah di
jelaskan bahwa “ Ketika salah satu diantara
kamu keluar untuk
berpergian maka berpamitanlah kalian
sekalian kepada saudaramu.
Sesungguhnya Allah menjadikan kepadanya
dalam doa yang barokah. (HR.
Asakir dari Zaid bin Arqam).

Dalam haditsnya Rosulullah bersabda : “Doa
memberi manfaat pada pada
musibah yang telah turun, dan musibah yang
belum turun, maka berdoalah”
(HR. Hakim dari Ibnu Umar).

Dalam hadits
tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa kita di perintahakn berdoa dalam
kondisi apapun sebab saat kita
tertimpa musibah atau tidakpun doa tetap
bermanfaat kepada kita. Jelaslah
bahwa tidak ada doa yang sia-sia sebab
Allah pasti mendengar apapun doa yang hambanya panjatkan


Penulis : imroatur rofiah

Tuesday 23 June 2015

INI YANG PERLU DILAKUKAN SAAT SEORANG MUSLIM SAKIT

Ikhtiar Pertama Apabila Seorang Muslim Sakit��

Ada seorang dokter membuka klinik di Tanah Suci.
Selama 6 bulan praktek, tidak ada seorang pasienpun yang datang untuk berobat. Hingga beliau merasa heran, apakah orang-orang di sini tidak pernah sakit?

�� Akhirnya beliau temukan jawabannya.

�� Bila kami sakit, ikhtiar pertama yg kami lakukan ialah shalat dua rakaat, dan memohon kesehatan kpd Allah. In syaa Allaah sembuh dengan ijin dan kasih sayangNya.

�� Kalau belum sembuh, kami lakukan cara ke-dua. Yaitu baca Al Fatihah/ surat2 lain, tiupkan pada air dan minum.
Dan alhamdulillaah kami akan sehat.

�� Tapi kalau belum sehat juga, kami lakukan ikhtiar yg ke-tiga. Yaitu bersedekah, dengan niat mendapatkan pahala kebaikan, & dijadikan jalan penyembuh sakit kami. In syaa Allah akan sembuh.

�� Kalau tidak sembuh juga, kami akan tempuh ikhtiar yg ke-empat. Yaitu banyak2 istighfar, untuk bertaubat.
Sebab, Nabi صل الله عليه وسلم beritahu kami, bahwa sakit adalah salah satu sebab diampuninya dosa2.

�� Kalau belum sembuh juga, baru kami lakukan ikhtiar yg ke-lima. Yaitu madu dan habbatussauda.

�� Ikhtiar yg ke-enam yaitu dengan mengonsumsi herbal, seperti bawang putih, buah tin, zaitun, kurma, dan lain-lain, seperti disebut dalam Al Qur'an.

�� Dan, alhamdulillaah. Laa haulaa wa laa quwwataa illaa billaah. Di sini, kami pasti, dan pasti akan sembuh...tanpa ikhtiar ke-tujuh yaitu pergi ke dokter.

Wallaahu a'lam.

Monday 22 June 2015

KABAR TERBARU KEBAKARAN PASAR KALIANGKRIK

     Menurut warga sekitar api bisa dipadamkan sekitar jam 4 , dengan mengerahkan 4 mobil pemadam kebakaran inilah salah satu foto terbaru pasar kaliangkrik. Semoga pemerintah kabupaten magelang segera tanggap ,mengingat ini bulan Ramadhan dan lebaran tak lama lagi,
      Semoga segera ada tempat baru sementara untuk dijadikan tempat menjajakan dagangannya, mengingat waktu sudah kurang dari sebulan lebaran ,mungkin lebih baik dialihkan sementara kepasar tradisional yang lain seperti dikajoran, atau beseran ,
      semoga saudara saudara kita yang terkena musibah kebakaran  diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi ujian ini ,insya Allah ,Allah akan ganti yang lebih baik dan banyak

INNALILLAH PASAR KALIANGKRIK KEBAKARAN

     Innalillah telah terjadi kebakaran tanggal 23 juni 2015 sekitar jam 00.00 wib di pasar kaliangkrik ,magelang ,     

Klik disini untuk kabar terbaru

Sunday 21 June 2015

JANGAN MEREMEHKAN DOA

       Bismillah ,
    pertama tama terima kasih kepada semua pembaca diblog ini,yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk membaca isi blog ini,
    kali ini saya akan kembali menuliskan sebuah kisah nyata yang semoga bisa menjadi hikmah bagi saya saya khususnya dan pembaca sekalian ,tidak lupa sebelum kawan membaca lagi saya meminta maaf. Terlebih dahulu jika banyak kata kata yang mungkin tidak pas atau tidak berkenan.

         Kisah ini merupakan kisah seseorang yang mungkin dia sendiri tidak paham bahwa ini merupakan keajaiban dari Allah untuk bisa diambil pelajaran bagi siapa saja yang mengetahui. Sebut saja putri namanya.
         Kisah ini bermula saat dia menjadi seorang pekerja rumah tangga didaerah jakarta , dia bercerita bahwa selama jadi pekerja rumah tangga sering sekali alpha sholat ashar dan maghribnya karena saking sibuknya,merasa ibadahnya tercecer keinginan untuk berhentipun ia rasakan , namun apa daya -+3 juta dia harus bayar seandainya ingin pulang karena ia terikat dengan sebuah yayasan penyalur PRT. Sebenarnya bukan di jakarta dia dijanjikan kerja oleh seseorang. Diapun hanya bisa pasrah menghadapi semua ini,hingga hanya Doalah jadi satu satunya harapan, ya saat itu hanya sebuah doa yang dia bisa lakukan, memasrahkan semua hanya pada Allah semata, hingga ia bisa keluar dari Rumah bosnya dan kembali keyayasan ,namun masalah belum tuntas sampai disitu ,karena masalah sebenarnya ada pada yayasan dan sponsor(penyalur ke yayasan) , diapun berdoa siang malam supaya bisa pulang tanpa sepeserpun biaya ,memang benar adanya doa orang orang yang terdholimi itu mustajab , ia pun akhirnya bisa pulang tanpa membayar sampai detik ini, betapa doa orang terdholimi itu mustajab.
    inti dari kisah diatas adalah kita sebagai seorang muslim yang mempunyai Allah jangan sekali kali meremehkan doa , dari doa inilah awal banyak orang bisa meraih impiannya ,

sebagaimana Firman
Allah :

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya
Dia akan mengadakan baginya jalan keluar
dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan
menjadikan baginya kemudahan dalam
urusannya.” QS. Ath-Thalaq (65) : 2- 4

Minta kepada Allah pasti dikabulkan karena
Allah sesuai dengan prasangka hambanya jika
seorang hamba berprasangka Allah dekat dan
permintaannya pasti diberi oleh Allah,
pastilah Allahpun dekat dan akan memberi
apa yang diminta oleh hambanya sesuai
dengan Hadist berikut :

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
"Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala
berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan
hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu
bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila
dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku
pun akan mengingatnya dalam diri-Ku.
Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu
jemaah manusia, maka Aku pun akan
mengingatnya dalam suatu kumpulan
makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila
dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan
mendekatinya sehasta. Apabila dia
mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan
mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang
kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan
datang kepadanya dengan berlari. (Shahih
Muslim No.4832)

Mari mulai saat ini jangan pernah tinggalkan doa ,karena dari doa kita bisa berubah jadi lebih baik

Saturday 20 June 2015

BAHAYA PACARAN

Bismillahirohmannirohim

      Sepenggal kisah nyata ini semoga bisa jadi ibroh(pelajaran) buat kita betapa kebenaran agama.islam,tentang larangan berpacaran
      kisah ini adalah tentang buruknya dari efek pacaran ,kisah tentang seseorang yang mendapat hidayah dari sebuah perjalanan jahiliyahnya .
Sebelum kalian membacanya ,perlu diketahui bahwa apa yang saya tulis bukan detail dari apa yang beliau sampaikan kepada saya , tulisan ini sudah diolah tanpa mengurangi inti kisah tersebut.
    perlu kita ketahui bahwa pacaran dalam islam itu dilarang sebagai mana

Allah berfiman :     

ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻘْﺮَﺑُﻮﺍ ﺍﻟﺰِّﻧَﺎ ﺇِﻧَّﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﻓَﺎﺣِﺸَﺔً ﻭَﺳَﺎﺀَ ﺳَﺒِﻴﻠًﺎ
“Dan janganlah kalian mendekati zina;
Sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang
buruk.” (Al-Israa’: 32)

Sesungguhnya ini saja sudah cukup.buat kita untuk tidak mendekati zina.
Apalagi sampai zina naudzubillah mindzalik,
    Kembali kekisah awal tentang tema ini,beliau ini pernah bercerita kepada saya, tanpa bermaksud ingin membuka aibnya, ini semoga pelajaran buat kita  , beliau menceritakan dulu sebelum nikah bagaimana gaya pacarannya ,namun beliau juga bersyukur belum sampai zina farji(kelamin), ya begitulah katanya gaya pacaran anak muda dulu.Singkat cerita beliau menikahi dia pacarnya tersebut , Beliau juga bercerita kata temen2nya bahwa malam pertama itu sangat berkesan dan WOw , tapi semua itu malah tidak terjadi dengan beliau ,malam pertama beliau dilalui tanpa ada yang spesial ,kata beliau seperti makan sup tanpa garam "anyep" , beliaupun juga heran kenapa hal tersebut bisa terjadi, tidak seperti halnya yang dikatakan kebanyakan orang .
     Beliaupun akhirnya merantau kesuatu daerah ,beliau juga bercerita titik balik/sadar dirinya kenapa bisa begitu setelah beliau mukim disana. Banyak sekali perubahan setelah beliau mukim disana, beliau menjadi lebih islami dan menyesali perbuatan-perbuatannya dulu,
Menyadari banyak kesalahan dulu kini mulai memperbanyak pengetahuannya tentang islam , hingga pertemuan malam itu dengan saya semua pembicaraan seakan2 seperti jadi guru terbaik ,agar jalan hidup ini lurus lurus saja , perlu diketahui juga terkhusus buat saya pribadi ,bahwa tidak semua sama apa balasan dari Allah , bisa jadi Allah persulit rizkinya ,atau persulit punya keturunan atau bahkan sakit sakitan , yah semoga sepenggal kisah ini bisa menjadi ibroh/pelajaran bagi kita agar tidak mendekati zina .
       semoga apa yang saya tulis ada manfaatnya.

Jika pembaca punya pengalaman spiritual yang mungkin bisa saya dan teman teman untuk mengambil.ibroh silahkan jika berkenan mau berbagi kirim ke ghilang.91@gmail.com

BULAN PENUH BAROKAH

Mari raih kemuliaan Ramadhan dengan bersedekah

Friday 19 June 2015

APAKAH MEMBICARAKAN ORANG LAIN MEMBATALKAN PUASA?

(APAKAH MEMBICARAKAN ORANG LAIN
MEMBATALKAN PUASA? )

| Buya Yahya
Menjawab)

Assalamu ‘Alaikum WR.WB.

Buya Yahya saya mau bertanya, saya kan
sedang puasa tapi saya selalu membicarakan
orang apakah puasa saya batal, dan saya
dapat dosa tidak?
padahal saya
membicarakan kebagusan orang itu?

Wa’alaikum Salam WR. WB.

Membicarakan orang lain bukan termasuk 9
hal yang membatalkan puasa. Akan tetapi
para Ulama menjelaskan bahwa
membicarakan kejelekan orang lain
menjadikan pahala puasa yang dilakukan
akan habis. Dan tidak hanya sampai di situ
saja akan tetapi dosa menggunjing adalah
sungguh amatlah sangat besar. Jika
perzinaan adalah hina dan sangat hina maka
menggunjing adalah lebih hina dari itu
semua. Oleh sebab itu mari kita senantiasa
menjaga lidah kita dari menggunjing orang
lain. Adapun membicaran kebaikan orang lain
jika maksudnya adalah baik misalnya sebagai
contoh untuk ditiru maka hal itu adalah
seuatu yang sangat dianjurkan. Jadi
membicarakan kebaikan orang lain bukanlah
menggunjing yang dilarang, tidak
membatalkan puasa dan tidak menghilangkan
pahalanya bahkan justru menambah pahala.
Untuk keterangan lebih jelas silahkan
download buku Fiqih Praktis Puasa di
www.buyayahya.org

USAI WITIR PUN BISA SHOLAT SUNNAH LAGI

USAI WITIR PUN BISA SHALAT SUNNAH LAGI

Assalamualaikum Wr.Wb. Buya Bagaimana
menghidupkan malam Ramadhan sesuai
tuntunan Rasulullah SAW, dan bolehkah kita
melakukan sholat sunnah setelah kita
melakukan sholat witir?

Jawab :
Wa'alaikumsalam. Wr.Wb.
Sholat tarawih adalah bagian dari qiyamullail
(menghidupkan malam Ramadhan dengan
ibadah), dan kesempurnaan qiyamullail adalah
memperbanyak membaca Al-Qur'an dan
shalat malam. Ini tidak ada batasan dari
Rasulullah, semua sholat sunnah yang bisa
dilakukan diluar Ramadhan sangat dianjurkan
untuk dilakukan didalam Ramadhan seperti
sholat hajah, istikhoroh, tasbih dan lain-lain.
Begitu juga shalat sunnah mutlaq, yaitu
sholat sunnah yang tanpa nama yang hal ini
memang tidak ada batasnnya baik di
Ramadhan atau diluar Ramadhan. Bedanya
kalau kita laksanakan di bulan Ramadhon
pahalanya berlipat ganda. Adapun masalah
sholat witir hal itu boleh dilakukan setelah
tarawih langsung, boleh juga di akhirkan
setelah kita bangun malam. Tidak benar apa
yang di yakini sebagian orang kalau kita
sudah sholat witir, maka kita tidak boleh
melakukan sholat sunnah apa pun. Biarpun
kita sudah melakukan witir setelah sholat Isya
atau tarawih, maka di malam harinya pun kita
boleh sholat sunnah sebanyak-banyaknya dan
witirnya tidak perlu diulang. Memang
sebaiknya witir itu kita jadikan sholat
penutup, tetapi itu tidak harus, akan tetapi
hanya anjuran saja untuk dijadikan sholat
penutup.

Wallahu a'lam bishshawab.

Wednesday 17 June 2015

DILARANG MENCARI CARI AIB ORANG LAIN

Dari sahabat Ibnu Umar radhiyallahu’anhu,
bahwa beliau Shallallahu’alaihi wasallam
bersabda:

ﻳَﺎ ﻣَﻌْﺸَﺮَ ﻣَﻦْ ﺁﻣَﻦَ ﺑِﻠِﺴَﺎﻧَﻪِ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻔْﺾِ ﺍﻹِﻳْﻤَﺎﻥُ ﺇِﻟَﻰ
ﻗَﻠْﺒِﻪِ ﻻَ ﺗُﺆْﺫُﻭﺍ ﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﻻَ ﺗُﻌَﻴِّﺮُﻭﺍ ﻭَﻻَ ﺗَﺘَّﺒِﻌُﻮﺍ
ﻋَﻮْﺭَﺍﺗِﻬِﻢْ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻣَﻦْ ﻳَﺘَّﺒِﻊْ ﻋَﻮْﺭَﺓَ ﺃَﺧِﻴْﻪِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﺗَﺘَّﺒَﻊَ
ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻮْﺭَﺗَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺘَّﺒَﻊِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻳَﻔْﻀَﺤْﻪُ ﻟَﻪُ ﻭَﻟَﻮ ﻓﻲ
ﺟَﻮْﻑِ ﺭَﺣْﻠِﻪِ

“Wahai sekalian orang yang beriman dengan
lisannya yang belum sampai ke dalam
hatinya, janganlah kalian mengganggu kaum
muslimin,
janganlah kalian menjelek-jelekkannya,
janganlah kalian mencari-cari aibnya. Barang
siapa yang mencari-cari aib saudaranya
sesama muslim niscaya Allah akan mencari
aibnya.
Barang siapa yang Allah mencari aibnya
niscaya Allah akan menyingkapnya walaupun
di dalam rumahnya.” (H.R. At Tirmidzi dan
lainnya)

ﻳَـٰٓﺄَﻳُّﮩَﺎ ﭐﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍْ ﭐﺟۡﺘَﻨِﺒُﻮﺍْ ﻛَﺜِﻴﺮً۬ﺍ ﻣِّﻦَ ﭐﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﻥَّ
ﺑَﻌۡﺾَ ﭐﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﺛۡﻢٌ۬ۖ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠَﺴَّﺴُﻮﺍْ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻐۡﺘَﺐ ﺑَّﻌۡﻀُﻜُﻢ
ﺑَﻌۡﻀًﺎۚ ﺃَﻳُﺤِﺐُّ ﺃَﺣَﺪُڪُﻢۡ ﺃَﻥ ﻳَﺄۡڪُﻞَ ﻟَﺤۡﻢَ ﺃَﺧِﻴﻪِ ﻣَﻴۡﺘً۬ﺎ
ﻓَﻜَﺮِﻫۡﺘُﻤُﻮﻩُۚ ﻭَﭐﺗَّﻘُﻮﺍْ ﭐﻟﻠَّﻪَۚ ﺇِﻥَّ ﭐﻟﻠَّﻪَ ﺗَﻮَّﺍﺏٌ۬ ﺭَّﺣِﻴﻢٌ۬

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu adalah dosa dan
janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang
lain dan janganlah sebahagian kamu
menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah
salah seorang di antara kamu memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.”
QS. Al-Hujurat : 12
Orang yang berakal wajib mencari
keselamatan untuk dirinya dengan
meninggalkan perbuatan tajassus dan
senantiasa sibuk memikirkan kejelekan dirinya
sendiri. Sesungguhnya orang yang sibuk
memikirkan kejelekan dirinya sendiri dan
melupakan kejelekan orang lain, maka hatinya
akan tenteram dan tidak akan merasa capai.
Setiap kali dia melihat kejelekan yang ada
pada dirinya, maka dia akan merasa hina
tatkala melihat kejelekan yang serupa ada
pada saudaranya. Sementara orang yang
senantiasa sibuk memperhatikan kejelekan
orang lain dan melupakan kejelekannya
sendiri, maka hatinya akan buta, badannya
akan merasa letih, dan akan sulit baginya
meninggalkan kejelekan dirinya. Mengutip
perkataan Imam Abu Hatim bin Hibban Al-
Busthi.

Wednesday 3 June 2015

MARHABAN YA RAMADHAN

K. H. Muhammad Arifin Ilham

SubhanAllah walhamdulillah sahabatku, inilah
diantara sikap hamba yg beriman menyambut
Ramadhon :
Marhaban ya Ramadhon, marhaban ya
syahrosh shiyaami, marhaban ya Syahrol
qiyaami, marhaban...
“Hai orang-orang yg beriman, diwajibkan atas
kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kalian agar kalian
bertakwa” (QS Al-Baqarah 183).
Dari Abu Hurairoh, Rasulullah bersabda,
“Telah datang kepada kalian syahrun mubarak
(bulan yg diberkahi). Diwajibkan kalian
berpuasa. Pada bulan tersebut pintu-pintu
Syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup,
syaithan-syaithan dibelunggu. Padanya juga
terdapat suatu malam yg lebih baik dari
seribu bulan, barangsiapa yg terhalang
kebaikan pada malam itu, maka ia telah
terhalang dari kebaikan tersebut.” (HR.
Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).
1. "Al Farhu" sangat gembira, senang sekali
kedatangan tamu agung, "marhaban ya
Ramadhon, bulan rahmat, bulan ampunan".
(QS Al Baqoroh 183).
2. "Ad Dua" mohon ampunan, amal ibadah
diterima, panjang umur ke Ramadhon
berikutnya. "Romadhon ke Romadhon
ampunan dosa".
3. "Al Ilmu" mempelajari tujuan, hikmah,
keutamaan, amal-amal utama dan hal-hal yg
dapat mengurangi bahkan merusak nilai
ibadah puasanya.
4. "Al qodho" menunaikan puasa tahun
sebelumnya
5. "Al afwu" mohon maaf, shilaturrahm.
6. "Al Maal" persiapan rizki meraih nilai
maksimal, seperti mukena, baju koko, sajadah
yg bagus (Al A'rof 31), membersihkan dan
memperindah rumah, mesjid dsb.
7. "Al Aafiyah" kesehatan fisik agar ni'mat
ibadah.
8. "At Tahriib" mengadakan kajian keluarga
dan umat.
9. "Al Barnamij" menyusun program
Ramadhon, seperti target khatam Alqur'an,
i'tikaf.
10. "Al Muhasabah" semangat hijrah,
perbaikan diri.
Allahumma semoga Allah mengampuni semua
dosa kita, dan menerima amal ibadah
kita...aamiin.

KENAPA HILAL DIHARUSKAN MINIMAL 2 DERAJAT ?

(KENAPA HILAL DIHARUSKAN MINIMAL 2
DERAJAT ? |

Buya Yahya Menjawab)

Assalamu ‘Alaikum WR. WB.
Buya Yahya saya mau nanya masalah Ru’yah,
apakah ada hadits yang menerangkan ukuran
Hilal minimal 2 derajat dari permukaan bumi?
Setahu saya ada hadits yang berbunyi
“Berpuasalah kamu karena melihat bulan dan
berbukalah kamu karena melihat bulan pula,
apabila cuaca mendung maka sempurnaknlah
bulan sya’ban menjadi 30 hari.” Apakah
hadits tersebut ada kriteria tentang ukuran-
ukuran bulan berapa derajat untuk
menentukan awal bulan baru, atas jawabanya
saya ucapkan terima kasih.
Wa’alaikum Salam WR. WB.

Telah jelas riwayat dari Rasulullah SAW
bahwa pergantian bulan adalah ditandai
dengan hilal atau sering dikenal Ru’yatul
Hilal, seperti disebutkan oleh Rasulullah :

ﺻُﻮْﻣُﻮْﺍ ﻟِﺮُﺅْﻳَﺘِﻪِ ﻭَﺃَﻓْﻄِﺮُﻭْﺍ ﻟِﺮُﺅْﻳَﺘِﻪِ

Dan hal ini amatlah sederhana, tidak pelik
dan rumit bisa kita katakan tanpa syarat,
tidak perlu keahlian ilmu yang khusus itulah
kemudahan syariat islam dan kemudian ilmu
cara melihat bulan itu berkembang.
Diupayakan oleh para Ulama dalam
menentukan Hilal awal bulan dengan
memadukan ilmu Falak/Hisab.

Maka
penjelasan dari mereka para Ulama tentang
cara Ru’yatul Hilal yang semula tidak
bersyarat menjadi bersyarat (seperti minimal
2 derajat sebab jika kurang dari 2 derajat
tidak mungkin hilal terlihat) dan kalau kita
perhatikan syarat-sayarat yang disebutkan
oleh pakar ilmu Falak tentang cara melihat
Hilal tidak bertentangan dengan hakikat cara
melihat Hilal yang alami (mata telanjang),
bahkan syarat-syarat tersebut lebih
mempunyai makna membantu, menjelaskan
dan mengukuhkan cara melihat Hilal secara
alami, jadi syarat-syarat tersebut sangatlah
boleh untuk kita patuhi dan kita dengar.

Wallahu A’lam Bish-Showab.

Wednesday 27 May 2015

TANYAKAN PENYAKIT PADA AHLINYA (TANYA DOKTER)

Dewasa ini sudah sangat mudah untuk bertanya atau berkonsultasi dengan dokter karena banyak dokter membuka praktiknya dirumah,, tapi kali ini saya akan memberikan info tentang kemudahan bertanya secara langsung melalui media online silahkan KLIK DISINI untuk memulai menanyakan penyakit anda,atau malah hanya ingin sekedar pingin tau tentang masalah kesehatan ,,,,
   semoga apa yang saya infokan banyak manfaatnya dan bisa menambah ilmu dan wawasannya dibidang kesehatan.    Klik diatas atau silahkan klik TANYA DOKTER

Monday 25 May 2015

JADILAH BAGIAN DARI DAKWAH

Jadilah Bagian dari Dakwah
Alhamdulillah. Segala puji bagi Alloh Yang
Maha Baik. Meskipun kita seringkali
melupakannya, namun Alloh tiada pernah
henti melimpahkan berbagai nikmat dan
karunia-Nya kepada kita. Meskipun kita lebih
banyak maksiat, namun Alloh tiada pernah
berhenti memberikan hidayah-Nya melalui
berbagai macam cara. Hanya kepada Alloh
kita menyembah dan memohon perlindungan.
Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah
kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Saudaraku, tidak ada satupun kejadian di
dunia ini kecuali harus menjadi hikmah bagi
kita. Manusia memisah-misahkan dirinya
kepada berbagai macam negara dengan
batas-batasnya. Namun, dalam kacamata
ilmu tauhiid, semua itu adalah sama saja,
semuanya adalah ciptaan Alloh dan milik
Alloh semata. Kita ditakdirkan menjadi orang
Indonesia, ini adalah ketetapan Alloh Swt. Kita
tidak pernah memesan lahir di negara mana,
dari suku bangsa mana, berwarna kulit apa
dan berbahasa apa. Semua itu adalah
ketetapan Alloh Swt.
Ini penting untuk kita pahami supaya jangan
sampai batasan-batasan seperti batasan
negara itu membatasi pula kita untuk
mentafakuri kebesaran Alloh Swt. Kita melihat
ada orang yang berwana kulit merah, kuning,
hitam, putih, coklat, maka segera kita
mengembalikannya kepada Alloh. Tak ada
siapapun yang mampu menciptakan makhluk
semenakjubkan itu, kecuali Alloh Swt., Dzat
Yang Maha Menciptakan secara sempurna.
Alloh Swt. berfirman, “Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Alloh ialah orang
yang paling taqwa di antara kamu.
Sesungguhnya Alloh Maha mengetahui lagi
Maha teliti.” (QS. Al Hujurot [49] : 13)
Jadi, suku bangsa apa saja, kalau dia ahli
takwa, maka dialah yang paling mulia. Ahli
takwa itu adalah oang yang kuat
keyakinannya kepada Alloh Swt. Lalu
keyakinannya itu berbuah kepatuhan untuk
melaksanakan perintah Alloh, menjauhi
larangan-Nya, dan kepasrahan kepada
ketetapan-Nya. Ini adalah orang yang mulia
dalam pandangan Alloh Swt.
Orang yang bertakwa akan nampak dalam
kesehariannya melalui perilaku dan akhlaknya.
Orang yang bertakwa adalah orang yang
mulia, sehingga nampak dalam akhlaknya pun
mulia. Orang yang demikian bisa ada di mana
saja, di belahan bumi mana saja, di negara
mana saja, dari suku bangsa mana saja.
Maka, jangan sampai ada perasaan di dalam
hati kita merasa paling bertakwa
dibandingkan orang dari bangsa lain.
Sebagian dari kita mungkin lebih beruntung
karena lahir, tumbuh dan tinggal di tempat
yang lingkungannya kondusif untuk membina
keimanan kita kepada Alloh Swt. Karena di
tempat lain ada orang yang tinggal di tengah
lingkungan yang sulit untuk memperoleh
pendidikan agama, kurang kondusif untuk
membina keimanan kepada Alloh Swt.
Perbedaan-perbedaan situasi yang seperti
demikian harus menjadi bahan tafakur bagi
kita dan menjadi penambah semangat bagi
kita untuk mensyiarkan Islam lebih luas lagi.
Lingkungan yang kondusif jangan sampai
membuai kita sehingga berleha-leha,
melainkan harus menjadi kesempatan emas
bagi kita untuk memperkaya diri dengan ilmu
dan aktifitas dakwah.
Betapa indahnya hidup yang tersisi dengan
aktifitas dakwah, menjadi jalan hidayah bagi
orang lain dan bagi negeri lain. Langit, bumi
dan segala apa yang ada di antaranya adalah
ciptaan Alloh dan milik Alloh. Semoga kita
bisa ambil bagian dalam aktifitas dakwah
Islam, sekecil apapun. Mengajak diri sendiri
dan orang lain untuk meraih derajat mulia
dengan cara bertakwa kepada Alloh Swt.
Wallohua’lam bishowab.[]

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren
Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.

Sunday 3 May 2015

HADIST TENTAG CIRI DJAJAL, TURUNNYA NABI ISA, DAN KELURNYA YA'JUJ MA'JUJ

Dari Ubadah bin Shomit ia berkata, Rasulullah
SAW bersabda: Sesungguhnya Dajjal adalah
seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok,
keriting, buta sebelah mata, terhapus mata,
tidak menonjol dan tidak bermata cekung.
Jika disamarkan kepadamu, maka ketahuilah
bahwa Tuhanmu Subhanahu wa Ta'ala tidak
buta sebelah matanya. (HR. Ahmad)
Beliau bersabda: Selain Dajjal yang lebih
saya khawatirkan atas diri kalian. Apabila dia
muncul sedangkan saya masih ada di antara
kalian, maka sayalah yang akan mematahkan
hujjahnya untuk membela kalian. Apabila dia
muncul dan saya sudah tidak ada di antara
kalian, maka tiap-tiap orang membela dirinya
sendiri. Allah yang menggantikan diriku atas
setiap orang muslim. Dajjal adalah pemuda
yang berambut keriting, matanya sayu, seak
an-akan saya menyamakannya dengan Abdul
Uzza bin Qathan (seseorang yang binasa
pada masa jahiliyah). Barangsiapa bertemu
dengannya, maka bacakan kepadanya bagian
pembukaan surat Al-Kahfi. Dia muncul di
daerah antara Syiria dan Irak. Dia membuat
banyak kerusakan di kanan dan di kiri. Wahai
hamba-hamba Allah! Tetaplah (pada keim
anan dan janganlah melenceng darinya).”
Kami bertanya, “Wahai Rasulullah! Berapa
lama dia berada di muka bumi?” Beliau shall
allahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Empat
puluh hari. Yang sehari bagaikan setahun.
Sehari lagi bagaikan sebulan. Dan sehari lagi
bagaikan sepekan. Sedangkan hari-hari lainn
ya seperti hari-hari biasa.”
Kami kembali bertanya, “Wahai Rasulullah!
Pada sehari yang bagaikan setahun, cukupkah
bagi kami melakukan shalat untuk sehari dala
m hari tersebut?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menj
awab, “Tidak. Perkirakanlah kadar waktunya.”
Kami bertanya lagi, “Wahai Rasulullah! Seper
ti apakah kecepatan Dajjal di bumi?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menj
awab, “Bagaikan mendung yang ditiup angin.
Dia mendatangi suatu kaum, lalu dia meng
ajak kaum tersebut, kemudian mereka berim
an kepadanya dan menerimanya. Lantas dia
memerintahkan langit untuk menurunkan
hujan, maka langit pun menurunkan hujan.
Dia memerintahkan bumi untuk mengeluarkan
tanaman, lantas bumi pun menumbuhkan
tanamannya, sehingga binatang-binatang
ternak mereka kembali di penghujung siang
dalam keadaan yang sangat baik, punuknya
besar, serta gemuk dan kenyang.
Kemudian dia mendatangi kaum lain, lalu dia
mengajak kaum tersebut, dan ternyata kaum
ini menolaknya (mereka masih teguh dengan
ketauhidannya), lantas dia berpaling dari
kaum tersebut, lantas mereka mengalami
paceklik (tidak ada hujan turun di wilayah
mereka dan rerumputan menjadi kering).
Tidak ada harta apa pun di tangan mereka
dan mereka berjalan melewati reruntuhan,
kemudian Dajjal berkata pada reruntuhan
tersebut, ‘Keluarkanlah harta pendamanmu,’
maka harta pendaman reruntuhan tersebut
mengikutinya sebagaimana ratu lebah. Selan
jutnya Dajjal memanggil seorang pemuda
kekar, lalu dia membelahnya dengan pedang
menjadi dua bagian yang terpisah jauh sejau
h lemparan, kemudian dia memanggilnya lagi,
lantas potongan tubuh itu menghadap deng
an wajah yang berseri-seri sambil tertawa.
Dalam kondisi yang demikian, selanjutnya
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Nabi
Isa Al-Masih bin Maryam. Beliau turun di
menara putih sebelah timur Damaskus, meng
enakan dua pakaian yang diwarnai, seraya
meletakkan kedua telapak tangannya pada
sayap dua malaikat. Ketika beliau menunduk
kan kepalanya, keringat bercucuran bagaikan
permata. Orang kafir tidak mungkin mencium
nafasnya kecuali langsung mati. Nafas beliau
sampai sejauh mata memandang. Kemudian
Nabi Isa mencari Dajjal sehingga beliau mene
mukannya di Bab Lud (nama tempat Syiria)
lalu nabi Isa membunuhnya. Selanjutnya Nabi
Isa mendatangi kaum yang telah dilindungi
oleh Allah dari Dajjal, lalu beliau mengusap
wajah-wajah mereka, beliau menjelaskan
kepada mereka derajat mereka di surga.
Dalam kondisi demikian, Allah Subhanahu wa
Ta'ala memberi wahyu kepada Nabi Isa
‘alaihissalam, ‘Sungguh, Aku telah mengeluar
kan hamba-hamba-Ku. Tidak ada seorang
pun yang mempunyai kemampuan untuk mem
erangi mereka. Kumpulkanlah mereka ini ke
bukit Tursina (Jadikanlah bukit Tursina seba
gai benteng).’ Selanjutnya Allah Subhanahu
wa Ta’ala mengirim Ya'juj Ma'juj. Mereka
turun dengan cepat dari seluruh tempat yang
tinggi.
Orang pertama di antara mereka melewati
danau Thabariyah, lalu mereka meminum
airnya. Orang terakhir juga melewatinya, lalu
mereka berkata, 'Sungguh, tadi ada di danau
ini banyak airnya' Nabi Isa beserta sahabat-
sahabatnya semakin kepepet, sehingga kepala
sapi bagi salah seorang di antara mereka
lebih baik dari pada seratu dinar bagi kalian
semua hari ini (lantaran mereka sangat mem
butuhkan makanan), kemudian Nabi Isa beser
ta sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala. (Mereka memohon
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar gang
guan Ya'juj Ma'juj segera dihilangkan), lalu
Allah mengirim cacing di dalam hidung unta
dan kambing pada leher-leher mereka. Lantas
mereka pun mati sekaligus.
Kemudian Nabi Isa ‘alaihissalam beserta saha
bat-sahabatnya turun ke bumi. Ternyata mere
ka tidak menemukan tempat sejengkal pun di
muka bumi kecuali dipenuhi oleh bau busuk.
Lantas Nabi Isa beserta sahabat-sahabatnya
memohon kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala, kemudian Allah mengirimkan burung-
burung semisal leher unta. Burung-burung itu
membawa bangkai Ya’juj Ma’juj lalu dilem
parkan sesuai kehendak Allah Subhanahu wa
Ta’ala, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengirimkan hujan yang tidak dapat ditahan
oleh tanah keras dan gandum.
Kemudian bumi dicuci bersih sehingga seperti
kaca. Lalu dikatakan kepada bumi,
‘Tumbuhkanlah buah-buahmu dan kembalika
nlah berkahmu.’ Pada hari itu sekelompok
orang memakan delima dan mereka berteduh
dengan kulitnya, air susu sangat diberkahi.
Bahkan, seekor unta yang hampir melahirkan
mencukupi untuk sekelompok orang banyak.
Seekor sapi yang hampir melahirkan menc
ukupi untuk satu kabilah. Seekor kambing
yanghampir melahirkan mencukupi satu suku.
Dalam kondisi demikian, tiba-tiba Allah Subh
anahu wa Ta'ala mengirimkan angin yang
baik, lalu angin ini mengena mereka di bawah
ketiak mereka, sehingga ruh setiap orang muk
min dan muslim dicabut. Yang masih tersisa
tinggal orang-orang jahat. Orang-orang pun
melakukan hubungan seks sebagaimana
keledai (artinya, lelaki dan perempuan mela
kukan hubungan seks secara terang-terangan
di hadapan banyak orang tanpa rasa malu
bagaikan keledai). Maka, dalam kondisi demi
kian datanglah hari kiamat. (HR. Muslim)

Thursday 30 April 2015

HUKUM MENGAMBIL DAN MEMANFAATKAN BARANG TEMUAN


Assalamu’alaikum wr. Wb..
Buya yang kami hormati, ada yg ingin sya
tnyakn: Bagaimana jika kita menemukan
barang remeh di jalan, misalnya uang seribu
rupiah? Atau kita melihat ada buah yang
jatuh sementara tidak ada yang
mengambilnya ? terima kasih Buya

wassalamu’alaikum wr. Wb..
Jawaban :
Wa’alaikumussalam wr. Wb..
Saudara dan saudariku yang dimulyakan
Alloh, semoga Alloh memberikan kepada kita
semua akhlaq yang mulia. Adapun barang
temuan ada jawaban kami secara khusus
tentang luqotoh (atau barang temuan) yang
sudah kami sampaikan di beberapa tempat
pengajian dengan panjang dan lebar. Kami
menghimbau untuk mengetahui barang subhat
tidak bisa dengan kira-kira. Akan tetapi
contohnya harus jelas seperti apa barangnya.
Contoh pemberian hadiah dari orang yang
pekerjaannya ada yang halal dan haram.
Maka barang tersebut hukumnya subhat.
Disebut subhat karena mungkin sekali diambil
dari yang halal dan mungkin dari yang haram.
Barang subhat seperti ini boleh diambil dan
tidak haram tetapi tidak bisa di sebut halal
akan tetapi lebih baik tidak diterima. Kami
himbau kepada semua untuk menganggap dan
menyebut barang sebagai barang subhat
harus kita hadapkan kepada ulama contohnya
dengan jelas agar dijelaskan hukumnya.
Adapun barang temuan adalah bukan milik
kita dan tidak bisa di sebut subhat akan
tetapi hukumnya ada yang haram dan ada
yang halal untuk di ambil dan di manfaatkan.
Barang temuan ada dua :
1. Barang yang tidak berharga yang
diperkirakan yang kehilangan tidak akan
mencari-cari, sepert : uang seribu rupiah di
tahun 2013 itu kalau ada orang kehilangan
biasanya yang kehilangan tidak akan
mencarinya. Maka jika barang yang remeh
seperti itu cukup ia suarakan ditempat
tersebut siapa yang kehilangan lalu jika tidak
ada yang menyambutnya maka boleh dan
halal dimanfaatkan.
2. Jika barang tersebut bernilai diperkirakan
yang kehilangan akan menyesal dan
mencarinya maka barang tersebut tidak boleh
di manfaatkan kecuali di umumkan di tempat-
tempat yang ramai seperti di depan pasar
atau depan masjid setiap hari di minggu
pertama, setiap minggu di bulan pertama
kemudian setiap bulan hingga genap setahun
baru setelah itu boleh dan halal di
manfaatkan. Sebagian ulama ada yang
mengatakan sampai 2 tahun.
Catatan:
a. Maksud dimanfaatkan adalah kita gunakan
sesuka hati kita akan tetapi jika yang punya
datang lalu meminta barang tersebut kita
wajib menggantinya. Bernilai dan tidaknya
sebuah barang temuan di kembalikan kepada
kebiasaan dan anggapan masyrakat setempat
.
b. Maka dari itu lebih baik barang tersebut
tidak diambil akan tetapi diserahkan di
tempat pengumpulan barang temuan yang
sudah di siapkan oleh negara(jika ada ).
c. Mangga di bawaah pohon bukan barang
temuan sebab ada pemiliknya. Atau uang
receh di rumah seseorang juga bukan barang
temuan tetapi milik yang punya rumah. dalam
hal ini ada hukumya sendiri dan bukan masuk
hukum barang temuan.
wallohu a'lam bishshowab.