.

TANYA DOKTER

Wednesday, 11 March 2015

BAHAGIA BUKAN DENGAN ASMARA

KH. Abdullah GymnastiarSaya termasuk orang yang sangat tidakpercaya kebahagiaan datang bagi para pemujacinta. Baik yang ‘cinta beruk/monyet, punyapacar, hingga yang berlebihan cinta kepadasuami atau istrinya. Mereka sebenarnya tidakbahagia. Sungguh semu dan hanya berpura-pura. Silakan saudara periksa dan renungkansendiri dengan sejujurnya.Apakah mungkin kebahagiaan datang dari sicinta monyet, pacar, suami atau istri kita?Tidak. Karena jangankan membahagiakan kita,ia sendiri belum tentu bahagia. Orang yangdicintai mungkin saja menjadi jalan bagikebahagiaan kita, tetapi tidak mungkin sebagaisumber kebahagiaan.Yang menjadi jalan kebahagiaan itu adaberaneka ragam. Bisa melalui pasangan, anak,orangtua, dan lain-lain. Juga binatang piaraan,seperti kucing. Misalkan ketika kita memberimakan kucing. Lahap makannya si meongdapat membuat kita bahagia. Atau saat kitasedang berada dalam antrean ke lima di toilet,dan tiba-tiba tiga pengantre di depan kitadipanggil temannya. Teman mereka inihanyalah jalan sebagian pelipur kegelisahankita yang hampir tak kuat ingin buang air.Nah, kucing yang mendatangi kita, yang laludengan lahap menikmati makanan yang kitaberikan, serta orang yang memanggil tigapengantre di depan kita di toilet tadi,digerakkan atau bergerak dengan izin AllahSWT.Dia-lah yang menciptakan, memiliki, danmengatur kebahagiaan. Dia-lah sumberkebahagiaan sejati kita. Amat mudah bagiAllah SWT kalau ingin membuat kita bahagia.Oleh sebab itu, jangan pernah dan tidak bolehmengharapkan kebahagiaan dari selain-Nya.Kebahagiaan yang sesungguhnya adalahdengan sibuk kepada Allah SWT. Terus-menerus berupaya memperdalam cinta, danmengharapkan dicintai oleh-Nya. Sebaiknya,cinta kepada makhluk mesti ditempatkan jauhdi bawah cinta kepada Allah. Di tempat yanghanya layak untuk makhluk.Apabila cinta kepada makhluk sudahberlebihan, apalagi dengan cara-cara yangtidak halal, maka semakin jauhlah kita daribahagia. Contohnya orang yang pacaran.Pikiran, uang dan waktunya akan boros.Pemborosan demi pemborosan yang membuathidup menderita dan gelisah, termasuk puladosanya. Padahal dosa itulah yangmembuahkan ketidakbahagiaan.Betapa cinta yang berlebihan terhadap makhlukakan melalaikan kita dari-Nya. Semakin jauhhati kita terpaut kepada makhluk, semakin jauhpula kita dari bahagia yang sesungguhnya.Jadi, janganlah tertipu oleh asmara. Karenayang membahagiakan hanyalah Allah SWT

0 comments:

Post a Comment