.

TANYA DOKTER

Sunday 3 May 2015

HADIST TENTAG CIRI DJAJAL, TURUNNYA NABI ISA, DAN KELURNYA YA'JUJ MA'JUJ

Dari Ubadah bin Shomit ia berkata, Rasulullah
SAW bersabda: Sesungguhnya Dajjal adalah
seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok,
keriting, buta sebelah mata, terhapus mata,
tidak menonjol dan tidak bermata cekung.
Jika disamarkan kepadamu, maka ketahuilah
bahwa Tuhanmu Subhanahu wa Ta'ala tidak
buta sebelah matanya. (HR. Ahmad)
Beliau bersabda: Selain Dajjal yang lebih
saya khawatirkan atas diri kalian. Apabila dia
muncul sedangkan saya masih ada di antara
kalian, maka sayalah yang akan mematahkan
hujjahnya untuk membela kalian. Apabila dia
muncul dan saya sudah tidak ada di antara
kalian, maka tiap-tiap orang membela dirinya
sendiri. Allah yang menggantikan diriku atas
setiap orang muslim. Dajjal adalah pemuda
yang berambut keriting, matanya sayu, seak
an-akan saya menyamakannya dengan Abdul
Uzza bin Qathan (seseorang yang binasa
pada masa jahiliyah). Barangsiapa bertemu
dengannya, maka bacakan kepadanya bagian
pembukaan surat Al-Kahfi. Dia muncul di
daerah antara Syiria dan Irak. Dia membuat
banyak kerusakan di kanan dan di kiri. Wahai
hamba-hamba Allah! Tetaplah (pada keim
anan dan janganlah melenceng darinya).”
Kami bertanya, “Wahai Rasulullah! Berapa
lama dia berada di muka bumi?” Beliau shall
allahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Empat
puluh hari. Yang sehari bagaikan setahun.
Sehari lagi bagaikan sebulan. Dan sehari lagi
bagaikan sepekan. Sedangkan hari-hari lainn
ya seperti hari-hari biasa.”
Kami kembali bertanya, “Wahai Rasulullah!
Pada sehari yang bagaikan setahun, cukupkah
bagi kami melakukan shalat untuk sehari dala
m hari tersebut?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menj
awab, “Tidak. Perkirakanlah kadar waktunya.”
Kami bertanya lagi, “Wahai Rasulullah! Seper
ti apakah kecepatan Dajjal di bumi?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menj
awab, “Bagaikan mendung yang ditiup angin.
Dia mendatangi suatu kaum, lalu dia meng
ajak kaum tersebut, kemudian mereka berim
an kepadanya dan menerimanya. Lantas dia
memerintahkan langit untuk menurunkan
hujan, maka langit pun menurunkan hujan.
Dia memerintahkan bumi untuk mengeluarkan
tanaman, lantas bumi pun menumbuhkan
tanamannya, sehingga binatang-binatang
ternak mereka kembali di penghujung siang
dalam keadaan yang sangat baik, punuknya
besar, serta gemuk dan kenyang.
Kemudian dia mendatangi kaum lain, lalu dia
mengajak kaum tersebut, dan ternyata kaum
ini menolaknya (mereka masih teguh dengan
ketauhidannya), lantas dia berpaling dari
kaum tersebut, lantas mereka mengalami
paceklik (tidak ada hujan turun di wilayah
mereka dan rerumputan menjadi kering).
Tidak ada harta apa pun di tangan mereka
dan mereka berjalan melewati reruntuhan,
kemudian Dajjal berkata pada reruntuhan
tersebut, ‘Keluarkanlah harta pendamanmu,’
maka harta pendaman reruntuhan tersebut
mengikutinya sebagaimana ratu lebah. Selan
jutnya Dajjal memanggil seorang pemuda
kekar, lalu dia membelahnya dengan pedang
menjadi dua bagian yang terpisah jauh sejau
h lemparan, kemudian dia memanggilnya lagi,
lantas potongan tubuh itu menghadap deng
an wajah yang berseri-seri sambil tertawa.
Dalam kondisi yang demikian, selanjutnya
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Nabi
Isa Al-Masih bin Maryam. Beliau turun di
menara putih sebelah timur Damaskus, meng
enakan dua pakaian yang diwarnai, seraya
meletakkan kedua telapak tangannya pada
sayap dua malaikat. Ketika beliau menunduk
kan kepalanya, keringat bercucuran bagaikan
permata. Orang kafir tidak mungkin mencium
nafasnya kecuali langsung mati. Nafas beliau
sampai sejauh mata memandang. Kemudian
Nabi Isa mencari Dajjal sehingga beliau mene
mukannya di Bab Lud (nama tempat Syiria)
lalu nabi Isa membunuhnya. Selanjutnya Nabi
Isa mendatangi kaum yang telah dilindungi
oleh Allah dari Dajjal, lalu beliau mengusap
wajah-wajah mereka, beliau menjelaskan
kepada mereka derajat mereka di surga.
Dalam kondisi demikian, Allah Subhanahu wa
Ta'ala memberi wahyu kepada Nabi Isa
‘alaihissalam, ‘Sungguh, Aku telah mengeluar
kan hamba-hamba-Ku. Tidak ada seorang
pun yang mempunyai kemampuan untuk mem
erangi mereka. Kumpulkanlah mereka ini ke
bukit Tursina (Jadikanlah bukit Tursina seba
gai benteng).’ Selanjutnya Allah Subhanahu
wa Ta’ala mengirim Ya'juj Ma'juj. Mereka
turun dengan cepat dari seluruh tempat yang
tinggi.
Orang pertama di antara mereka melewati
danau Thabariyah, lalu mereka meminum
airnya. Orang terakhir juga melewatinya, lalu
mereka berkata, 'Sungguh, tadi ada di danau
ini banyak airnya' Nabi Isa beserta sahabat-
sahabatnya semakin kepepet, sehingga kepala
sapi bagi salah seorang di antara mereka
lebih baik dari pada seratu dinar bagi kalian
semua hari ini (lantaran mereka sangat mem
butuhkan makanan), kemudian Nabi Isa beser
ta sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala. (Mereka memohon
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar gang
guan Ya'juj Ma'juj segera dihilangkan), lalu
Allah mengirim cacing di dalam hidung unta
dan kambing pada leher-leher mereka. Lantas
mereka pun mati sekaligus.
Kemudian Nabi Isa ‘alaihissalam beserta saha
bat-sahabatnya turun ke bumi. Ternyata mere
ka tidak menemukan tempat sejengkal pun di
muka bumi kecuali dipenuhi oleh bau busuk.
Lantas Nabi Isa beserta sahabat-sahabatnya
memohon kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala, kemudian Allah mengirimkan burung-
burung semisal leher unta. Burung-burung itu
membawa bangkai Ya’juj Ma’juj lalu dilem
parkan sesuai kehendak Allah Subhanahu wa
Ta’ala, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengirimkan hujan yang tidak dapat ditahan
oleh tanah keras dan gandum.
Kemudian bumi dicuci bersih sehingga seperti
kaca. Lalu dikatakan kepada bumi,
‘Tumbuhkanlah buah-buahmu dan kembalika
nlah berkahmu.’ Pada hari itu sekelompok
orang memakan delima dan mereka berteduh
dengan kulitnya, air susu sangat diberkahi.
Bahkan, seekor unta yang hampir melahirkan
mencukupi untuk sekelompok orang banyak.
Seekor sapi yang hampir melahirkan menc
ukupi untuk satu kabilah. Seekor kambing
yanghampir melahirkan mencukupi satu suku.
Dalam kondisi demikian, tiba-tiba Allah Subh
anahu wa Ta'ala mengirimkan angin yang
baik, lalu angin ini mengena mereka di bawah
ketiak mereka, sehingga ruh setiap orang muk
min dan muslim dicabut. Yang masih tersisa
tinggal orang-orang jahat. Orang-orang pun
melakukan hubungan seks sebagaimana
keledai (artinya, lelaki dan perempuan mela
kukan hubungan seks secara terang-terangan
di hadapan banyak orang tanpa rasa malu
bagaikan keledai). Maka, dalam kondisi demi
kian datanglah hari kiamat. (HR. Muslim)

0 comments:

Post a Comment