.

TANYA DOKTER

Wednesday 3 June 2015

KENAPA HILAL DIHARUSKAN MINIMAL 2 DERAJAT ?

(KENAPA HILAL DIHARUSKAN MINIMAL 2
DERAJAT ? |

Buya Yahya Menjawab)

Assalamu ‘Alaikum WR. WB.
Buya Yahya saya mau nanya masalah Ru’yah,
apakah ada hadits yang menerangkan ukuran
Hilal minimal 2 derajat dari permukaan bumi?
Setahu saya ada hadits yang berbunyi
“Berpuasalah kamu karena melihat bulan dan
berbukalah kamu karena melihat bulan pula,
apabila cuaca mendung maka sempurnaknlah
bulan sya’ban menjadi 30 hari.” Apakah
hadits tersebut ada kriteria tentang ukuran-
ukuran bulan berapa derajat untuk
menentukan awal bulan baru, atas jawabanya
saya ucapkan terima kasih.
Wa’alaikum Salam WR. WB.

Telah jelas riwayat dari Rasulullah SAW
bahwa pergantian bulan adalah ditandai
dengan hilal atau sering dikenal Ru’yatul
Hilal, seperti disebutkan oleh Rasulullah :

ﺻُﻮْﻣُﻮْﺍ ﻟِﺮُﺅْﻳَﺘِﻪِ ﻭَﺃَﻓْﻄِﺮُﻭْﺍ ﻟِﺮُﺅْﻳَﺘِﻪِ

Dan hal ini amatlah sederhana, tidak pelik
dan rumit bisa kita katakan tanpa syarat,
tidak perlu keahlian ilmu yang khusus itulah
kemudahan syariat islam dan kemudian ilmu
cara melihat bulan itu berkembang.
Diupayakan oleh para Ulama dalam
menentukan Hilal awal bulan dengan
memadukan ilmu Falak/Hisab.

Maka
penjelasan dari mereka para Ulama tentang
cara Ru’yatul Hilal yang semula tidak
bersyarat menjadi bersyarat (seperti minimal
2 derajat sebab jika kurang dari 2 derajat
tidak mungkin hilal terlihat) dan kalau kita
perhatikan syarat-sayarat yang disebutkan
oleh pakar ilmu Falak tentang cara melihat
Hilal tidak bertentangan dengan hakikat cara
melihat Hilal yang alami (mata telanjang),
bahkan syarat-syarat tersebut lebih
mempunyai makna membantu, menjelaskan
dan mengukuhkan cara melihat Hilal secara
alami, jadi syarat-syarat tersebut sangatlah
boleh untuk kita patuhi dan kita dengar.

Wallahu A’lam Bish-Showab.

0 comments:

Post a Comment