.

TANYA DOKTER

Wednesday, 29 April 2015

LIIMA DISIPLIN -BAGIAN 2. DISIPLIN WAKTU

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh
Swt. Semoga Alloh Yang Maha Mendengar
setiap isi hati senantiasa memberikan
bimbingan kepada kita sehingga kita
senantiasa istiqomah di dalam ketaatan
kepada-Nya. Sholawat dan salam semoga
selalu terlimpah kepada baginda nabi
Muhammad Saw.

Aspek disiplin yang kedua adalah disiplin
waktu. Waktu adalah modal kita yang teramat
berharga di dalam menjalani kehidupan dunia.
Waktu tidak pernah bisa kita tahan barang
semenit atau sedetik pun. Jikalau kita
beristirahat, maka waktu tetap bergulir. Waktu
selalu berjalan ke depan, tidak pernah bisa
berjalan mundur kembali meski sejengkal
saja. Maka, tidak berlebihan jika ada yang
mengatakan bahwa waktu adalah hal yang
paling berharga di dunia.
Saudaraku, Alloh Swt. memberikan modal
waktu yang sama kepada setiap orang.
Banyaknya dua puluh empat jam sehari
semalam. Dalam rentang waktu tersebut, ada
orang yang mampu menyelesakan beberapa
amanah tugas atau pekerjaan. Dalam rentang
waktu tersebut pula ada orang yang mampu
menghafalkan beberapa ayat atau surat di
dalam Al Quran, atau mengulang kembali
hafalannya sehingga lebih kuat. Dalam
rentang waktu tersebut pula ada yang mampu
memaksimalkan shalat fardhu di awal waktu,
lengkap dengan shalat sunnah dan sedekah.

Akan tetapi, dalam rentang waktu dua puluh
empat jam itu ada juga orang yang tidak
banyak mendapatkan apa-apa. Waktunya
berlalu begitu saja, tanpa bisa ia isi dengan
amal sholeh. Lebih menyedihkan lagi, ada
orang yang dalam rentang waktu itu malah
berisi perbuatan sia-sia, bahkan kemaksiatan.
Na’udzubillahi mindzalik. Sungguh rugi orang
yang seperti ini.

Alloh Swt. berfirman, “Demi masa.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat-
menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr [103] : 1-3)

Maka saudaraku, penting sekali bagi kita
untuk bisa memaksimalkan waktu yang kita
miliki dengan amal ibadah. Karena sedetik
pun waktu yang kita lalu pasti akan ada
perhitungannya di hadapan Alloh Swt.
Buatlah program dan target untuk mengisi
waktu kita. Dari harian, mingguan, bulanan,
atau lebih dari itu. Jangan miliki kebiasaan
telat. Jangan pula punya kebiasaan
menunda-nunda pekerjaan. Bertekadlah selalu
datang lebih awal. Dan berupayalah untuk
segera menunaikan pekerjaan hingga tuntas,
karena boleh jadi setelah pekerjaan itu, akan
berdatangan pekerjaan lainnya. Jangan
menunda-nunda. Gunakan kesempatan yang
ada untuk melakukan yang terbaik.
Menyia-nyiakan waktu berarti tidak
mensyukuri modal waktu yang telah Alloh
Swt. berikan kepada kita. Selain akan
menjadikan kita orang yang tidak produktif,
menyia-nyiakan waktu juga akan membuat
kita rugi di akhirat.
Semoga Alloh selalu melimpahkan taufik dan
hidayah-Nya kepada kita sehingga kita
menjadi hamba-hamba-Nya yang selalu
bermujahadah untuk disiplin mengisi waktu
dengan hal-hal positif dan produktif dalam
rangka beribadah kepada Alloh Swt. Hanya
orang yang menggunakan waktunya
sebagaimana yang Alloh sukai, yang akan
mendapatkan keberuntungan di dunia dan
akhirat. Wallohua’lam bishowab.[]

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren
Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.

SmsTauhid

0 comments:

Post a Comment