Alhamdulillah. Semoga Alloh Swt. Yang Maha
Menatap, senantiasa memberikan taufik dan
hidayah-Nya kepada kita sehingga kita selalu
mujahadah untuk istiqomah hanya
menjadikan Alloh yang dominan di hati kita.
Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah
kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Sahabatku, pernah kita kaji bersama bahwa
Alloh Swt. lebih mencintai mukmin yang kuat
daripada mukmin yang lemah. Sebagaimana
sabda Rosululloh Saw., “Mukmin yang kuat
lebih disukai daripada mukmin yang lemah,
walaupun di dalam keduanya ada kebaikan.”
(HR. Muslim)
Dan, kunci kekuatan adalah disiplin. Ada lima
aspek disiplin yang in syaa Alloh akan kita
kaji bersama. Aspek pertama adalah disiplin
dalam ibadah.
Islam adalah agama yang sangat identik
dengan kedisiplinan. Kedisiplinan adalah
bagian yang tak terpisahkan dari Islam.
Sholat adalah cerminan dari kedisiplinan
dalam Islam. Bagaimana tidak, satu hari ada
lima kali sholat wajib yang sudah ditentukan
waktunya dan sudah ditentukan jumlah
rakaatnya. Dalam sholat ini kita dibentuk
menjadi pribadi yang disiplin. Disiplin
menunaikannya tepat pada waktunya.
Sholat juga memiliki aturan tertentu jikalau
dilakukan secara sendirian (munfarid) maupun
secara berjamaah. Dalam shalat berjamaah,
makmum harus mengikuti imam, makmum
tidak boleh mendahului imam. Posisi
makmum pun ada ketentuannya. Demikian
halnya manakala sang imam tiba-tiba batal
di tengah shalat, dan salah seorang makmum
harus menggantikannya, inipun ada
ketentuannya.
Subhaanalloh.
Disiplin bukanlah hanya milik kalangan militer
saja, bukan hanya milik pasukan pengibar
bendera saja. Disiplin adalah milik kita, umat
Islam, apapun profesi, jabatan, kedudukan,
gelarnya.
Sungguh Islam adalah nikmat Alloh yang
teramat agung. Kita dilatih untuk disiplin
melalui berbagai ibadah yang berlimpah
pahalanya. Dilatih disiplin membaca Al Quran,
memahami, mengamalkan dan
mengajarkannya. Dilatih disiplin dengan
sedekah dan zakat. Dilatih disiplin dengan
dzikir setelah sholat, dzikir pagi dan petang.
Kita juga dilatih disiplin untuk menjaga wudhu.
Rasulullah Saw. bersabda,
“Barangsiapa tidur di malam hari dalam
keadaan suci (berwudhu’) maka malaikat
akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun
niscaya malaikat itu akan berucap, ‘Ya Allah,
ampunilah hamba-Mu si fulan, kerana ia tidur
di malam hari dalam keadaan selalu suci’”.
(HR Ibnu Hibban)
Maa syaa Alloh. Rosululloh Saw. dan para
sahabat yang mulia berhasil membangun
peradaban Islam dalam waktu yang relatif
singkat. Beliau Saw. dan para sahabat sukses
menyebarkan dakwah tauhiid kepada umat
manusia hingga meraih kemenangan tiada lain
adalah karena kedisiplinan tinggi dari
ibadahnya. Disiplin adalah kunci kekuatan dan
kemenangan.
Semoga kita menjadi umat nabi Muhammad
Saw. yang senantiasa semangat untuk disiplin
dalam hal ibadah kepada Alloh Swt. Sehingga
umat ini kembali menjadi umat yang kuat
untuk menebarkan dakwah tauhiid lebih luas
lagi. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.[]
Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren
Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
0 comments:
Post a Comment